PR DEPOK - Negin Khpalwak sedang duduk di rumahnya di Kabul ketika dia mendapat kabar bahwa Taliban telah mencapai pinggiran ibu kota.
Adanya Taliban di pinggiran ibu kota ini membuat seorang konduktor berusia 24 tahun ini dengan segera mulai panik.
Terakhir kali Taliban berkuasa, mereka melarang musik dan perempuan tidak diizinkan untuk bekerja.
Sebelumnya, Taliban melakukan serangan yang ditargetkan pada orang-orang yang dianggap mengkhianati visi mereka tentang pemerintahan Islam.
Berlari di sekitar ruangan, Khpalwak mengambil jubah untuk menutupi lengannya yang telanjang dan menyembunyikan satu set drum kecil.
Kemudian, dia mengumpulkan foto-foto dan kliping pers dari pertunjukan musiknya, dan meletakannya di tumpukan dan membakarnya.
"Saya merasa sangat tidak enak, rasanya seperti seluruh ingatan hidup saya berubah menjadi abu," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Jumat, 3 September 2021.