Menag Hanya Klarifikasi Soal Hadiah untuk NU, Gus Umar: Minta Maaflah Pak, Harga Diri Tak Hancur

- 26 Oktober 2021, 12:30 WIB
Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umarhasibuan75/

PR DEPOK – Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bahwa Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk NU banyak ditanggapi publik, salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar.

Gus Umar meminta agar Menag segera meminta maaf atas pernyataannya dalam forum internal keluarga besar NU.

Melalui akun Twitter pribadinya @UmarHasibuann75 pada Rabu, 26 Oktober 2021, Gus Umar berpendapat bahwa Menag tidak perlu mengelak atas pernyataan tersebut.

Baca Juga: Soroti Tes PCR yang akan Dipakai di Semua Moda Transportasi, Susi Pudjiastuti: Kenapa Harganya Selangit?

Cuitan Gus Umar yang meminta Menag menyampaikan permintaan maaf.
Cuitan Gus Umar yang meminta Menag menyampaikan permintaan maaf. Twitter @UmarHasibuan75

“Meminta maaf lah pak menag ata slip tongue.Gak usah meralat apa yg sdh ducapkan” tulis Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Pasalnya, menurut Gus Umar, dengan mengelak Menag justru semakin gaduh situasi ini.

Maka dari itu, ia berharap Menag sebaiknya minta maaf karena tidak akan membuat harga diri hancur.

Baca Juga: Soal Kembalinya Cristiano Ronaldo Ke Manchester United, Arsene Wenger Ungkap Kelemahannya

“Smngkn anda byk improvisasi kegaduhan ini gak akan berkesudahan. Dan meminta maaf tak akan buat harga diri anda hancur krn salah itu sifat manusia,” tulis Gus Umar pada akhir cuitannya.

Sebelumnya, Menag telah membuat klarifikasi terkait pernyataannya tersebut.

Menag menegaskan bahwa pernyataannya tentang Kemenag hadiah untuk NU yang disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU tersebut, sebenarnya bertujuan untuk memotivasi para santri dan pesantren.

Baca Juga: Sinopsis Film The Matrix Revolutions, Aksi Keanu Reeves Menyelamatkan Matrix dan Dunia Nyata

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma nge-kost, karena itu disampaikan secara internal,” ujar  Menag di Solo, pada Senin, 25 Oktober 2021 seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.

Ia mengakui bahwa konteks pernyataannya adalah dalam forum internal.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” ujarnya.

Baca Juga: dr. Eva Chaniago Minta Presiden Gratiskan Tes PCR: Kasihan Rakyat, Kapan Harus Bangkit dan Hidup Normal Lagi?

Dalam kesempatan yang sama, Menag pun memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU.

Sebaliknya, menurut Menag, Kemenag juga memberikan afirmasi kepada semua agama.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja. Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tutur Menag.

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 22 akan Segera Cair Usai Disambungkan ke Rekening, Simak Caranya

Lagi pula, menurut Menag karakter dasar dan jati diri NU adalah terbuka dan inklusif.

Jadi, NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.

 “Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x