Garuda Indonesia Dikabarkan Terancam Pailit, Siapakah Flag Carrier Selanjutnya?

- 28 Oktober 2021, 07:45 WIB
Pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat Garuda Indonesia. /Instagram @garuda.indonesia/[email protected]

PR DEPOK - Garuda Indonesia dikabarkan terancam brangkut setelah menanggung utang sebesar Rp70 triliun.

Jika Garuda bangkrut, maka Indonesia akan kehilangan penerbangan flagship, lalu siapakah yang akan menggantikan posisi Garuda Indonesia jika kondisi yang tak diinginkan terjadi?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, pengamat penerbangan Arista Atmadjati menyarankan agar PT Pelita Air Service (PAS) menyasar segmen penerbangan di wilayah-wilayah terpencil untuk meningkatkan konektivitas udara di Tanah Air.

Baca Juga: Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Dorong Negara Anggota untuk Manfaatkan Momen Turunnya Kasus Covid-19

Arista mengatakan bahwa Garuda Indonesia telah dinyatakan tutup oleh pemerintah terkait masalah keuangan sehingga akan digantikan oleh Pelita Air.

Meski penerbangan Pelita Air merupakan maskapai penerbangan milik Pertamina Indonesia.

Meski Pelita Air dinyatakan akan menggantikan Garuda Indonesia, tetapi hal tersebut masih perlu melewati beberapa tahap.

Mengingat Garuda Indonesia sudah memiliki sarana dan prasarana yang sangat besar, termasuk juga jam terbang dan rute pesawat yang berbanding jauh dengan Pelita Air.

Baca Juga: Rumah Impiannya Selesai Direnovasi, Ivan Gunawan: Nggak Beli Cash, Gua Kredit

Karena Pelita Air memiliki citra perusahaan yang tidak sebesar Garuda Indonesia, maka Pelita Air masih belum bisa melakukan penerbangan secara internasional.

“Perlu waktu bertahun-tahun untuk mendatangkan pesawat dan mengisi penerbangan internasional. Selain itu juga terkait soal branding ini bukan perkara mudah,” Kata Arista.

Karena Pelita Air masih perlu menyempurnakan standarisasi nya maka Arista menyarankan Pelita Air untuk mengisi slot penerbangan perintis (feeder).

Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2021 Lewat HP dan Syarat agar Terdata di cekbansos.kemesos.go.id

Menurut Herman Khaeron Garuda Indonesia masih bisa diselamatkan jika pandemi Covid-19 tidak melanda dunia termasuk Indonesia.

“Kalau situasi normal dan tidak ada pandemi, masih bisa untuk mengangkat performa Garuda dan memenuhi kewajiban utang,” kata Herman Khaeron.

Jika dalam proses restrukturisasi dan renegosiasi dapat berjalan sesuai dengan baik, maka Garuda Indonesia memiliki harapan untuk bisa terselamatkan dan beroperasi kembali.****

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah