"Jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba BUmi Energi,” ujar Jodi Mahardi.
Jodi Mahardi juga menjelaskan awal mula berdirinya GSI, saat itu Luhut Pandjahitan beserta rekannya yang berasal dari grup Indika, Adaro, dan Northstar berinisiatif untuk membantu penanganan Covid-19.
Melihat jumlah kapasitas tes yang kurang memadai akhirnya Luhut beserta rekannya ingin membuat kapasitas tes yang besar.
Baca Juga: Menkes Budi Tegaskan Pemerintah Tak Akan Meminta Kembali Kelebihan Pembayaran Intensif Nakes
"Jadi total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham di situ. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini,” kata Jodi Mahardi.
Jodi Mahardi kembali menegaskan bahwa kelompok bisnis pendiri GSI sudah mapan dan bergerak di sektor energi, maka GSI didirikan tidak untuk mencari profit.
Sesuai dengan nama dari GSI yakni Genomik Solidaritas Indonesia yang merupakan aksi kewirausahaan sosial.***