Profil Singkat KSAD Jenderal Andika Perkasa, Calon Tunggal Panglima TNI

- 3 November 2021, 15:05 WIB
Biodata dan profil KASAD Andika Perkasa.
Biodata dan profil KASAD Andika Perkasa. /Instagram @tni_angkatan_darat

PR DEPOK – Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Andika Perkasa, resmi diusulkan sebagai calon tunggal Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.

Jenderal Andika Perkasa nantinya akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI pada 8 November 2021.

"Kami atas nama pemerintah berharap pada Pimpinan dan anggota DPR RI bisa segera memroses Surpres tentang usulan nama pengganti Panglima TNI," kata Pratikno seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sinopsis Film Criminal: Aksi Mengungkap Kejahatan dengan Memindahkan Memori Otak ke Orang Lain

Menurut Pratikno, calon Panglima TNI tidak harus berasal dari Angkatan Darat. Namun, syarat Panglima TNI bisa berasal dari semua angkatan, baik TNI AU, AL.

“Saat ini kan TNI AU, jadi pilihannya adalah AD dan AL, dan Pak Presiden sudah memilih Angkatan Darat," terang Pratikno.

Lalu siapa Jendera Andika Perkasa? Apakah layak menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI?

Berikut profil singkat dan karir KSAD Jenderal Andika Perkasa yang namanya diusulan sebagai calon tunggal Panglima TNI, seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari berbagai sumber.

Jenderal Andika Perkasa merupakan lulusan dari Akademi Militer tahun 1987. Ia lahir di Bandung pada 21 Desember 1964.

Baca Juga: Sinopsis Amanah Wali 5 Rabu, 3 November 2021: Apoy Mulai Perketat Pengamanan dii Pasar Genjing

Jenderal Andika Perkasa memulai karirnya di Infanteri. Ia ditugasan pertama kali di Grup Para Komando ke-2, Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat atau Kopassus pada 1987 sebagai komandan pleton.

Jenderal Andika Perkasa menghabiskan karirnya sebagai perwira junior di Kopassus selama 15 tahun.

Pada 2002, Jenderal Andika mendapat kenaikan jabatan sebagai Letnan Kolonel dan menjabat sebagai komandan batalyon.

Selama bertugas di Kopassus, Jenderal Andika Perkasa pernah terlibat dalam berbagai operasi di Timor Timur, Aceh dan Papua.

Jenderal Andika Perkasa juga terlibat langsung dalam penangkapan anggota Al Qaeda Omar al-Faruq pada 2002 di kawasan Bogor.

Selama karirnya di Kopassus dan semenjak pangkatnya sebagai Mayor pada 2000 hingga 2001, Jenderal Andika ditugaskan di Departemen Pertahanan sebagai analis di Direktorat Kebihakan Strategis.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kulit Tetap Lembap Selama Musim Hujan, Wajib Gunakan Sunscreen!

Tahun 2002, Jenderal Andika juga sempat ditempatkan ke Angkatan Darat Teritorial dengan jabatan sebagai Perwira Seksi Intelijen Korem 951 Wijayakarta.

Belum genap setahun, Jenderal Andika kembali mendapat tugas baru di Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI.

Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Amerikan Serikat selama delapan tahun. Selama delapan tahun, Jenderal Andika Perkasa menerima pendidikan militer di National War College dan Universitas Norwich, dan juga belajar untuk gelar master di Universitas Harvard selain gelar doktor di George Washington.

Pada 2014, ia dipercaya menduduki jabatan Komandan Pasukan Keamanan Presiden pada 2014 dengan pangkat jenderal bintang dua.

Berbagai posisi penting dan strategis pun pernah ia pegang, hingga akhirnya ditunjuk sebagai KSAD dengan pangkat jenderal bintang empat.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Berbagai Sumber Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah