PR DEPOK - Aktivis ProDem, Adamsyah Wahab atau Don Adam menyoroti pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow yang membahas soal deforestasi.
Dalam pidato tersebut, Jokowi mengklaim bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan deforestasi, yang artinya juga menunjukkan komitmen terhadap pencegahan perubahan iklim.
Sementara itu, isi pidato tersebut tampak berlawanan dengan pendapat Menteri Lingkungan Hidup dan Hutan (LHK) Siti Nurbaya, yang justru meminta agar pembangunan besar-besaran tidak boleh dihentikan atas nama deforestasi.
Baca Juga: Heran yang Berani Bisnis tes PCR Justru Orang Terdekat Jokowi, Christ Wamea: Begini Kok Mau Capres
Menanggapi itu, Don Adam pun mengingatkan Jokowi untuk berhati-hati agar tidak lagi disebut "King of Lip Service" oleh para mahasiswa akibat isi pidatonya tersebut.
"Pak @jokowi jangan sampai panjenengan dikatakan King of Lips Service lagi lho sama Mahasiswa," kata Don Adam seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @DonAdam68 pada Kamis, 4 November 2021.
Presiden Jokowi sebelumnya memang sempat dijuluki sebagai "King of Lip Service" oleh mahasiswa lantaran kerap menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan bukti nyata di lapangan.
Baca Juga: Dituding Hengkang Tim YouTube Ria Ricis karena Cemburu, Vazo Achmad Beri Penjelasan Begini
Pidato yang disampaikan Jokowi di COP26 soal komitmen Indonesia dalam perubahan iklim tersebut juga dinilai banyak pihak tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Salah satu yang disoroti adalah terkait klaim turunnya deforestasi di Indonesia secara signifikan dalam 20 tahun terakhir.
"Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen di tahun 2020," kata Presiden Jokowi dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Di sisi lain, Menteri LHK Siti Nurbaya justru menyuarakan hal sebaliknya, dengan meminta agar deforestasi tidak dijadikan alasan untuk menghentikan pembangunan besar di Indonesia.
Sebab menurutnya, setiap negara khususnya Indonesia mempunya masalah sendiri yang menyangkut kesejahteraan rakyat.
"Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya melalui akun Twitter @SitiNurbayaLHK.***