PR DEPOK - Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman kabarnya menjadi kandidat kuat untuk menjabat Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD, menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang mendapat promosi menjadi Panglima TNI.
Kabar soal Letjen Dudung yang menjadi kandidat kuat KSAD ini lantas dikomentari oleh Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa Nahrawardaya dibuat kaget mendengar bahwa Letjen Dudung Abdurahcman menjadi kandidat kuat KSAD lantaran keberaniannya mencopot baliho, termasuk baliho Habib Rizieq dan FPI.
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 4 November 2021: Bertemu Orang Tua Jesica, Papa Surya Beri Reaksi Mengejutkan
Mustofa pun menyoroti soal sang Pangkostrad yang mendapat kredit poin dari Presiden Jokowi usai mencopot baliho HRS.
"Walah... ini apalagi," ujarnya singkat, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.
![Cuitan Mustofa Nahrawardaya.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/111x64:1168x332/x/photo/2021/11/04/833015286.jpg)
Diberitakan sebelumnya, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman disebut-sebut sebagai kandidat kuat KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Baca Juga: Tema dan Logo Hari Pahlawan 2021 serta Makna dan Filosofinya
Dudung dinilai memiliki kelebihan dan nilai plus lantaran keberaniannya dalam memerintahkan untuk menurunkan baliho-baliho di Jakarta.
Bahkan, kabarnya Presiden Jokowi juga mengapresiasi tindakan berani Dudung tersebut.
Sang presiden disebut sampai tiga kali menyebut nama Letjen Dudung dan memujinya ketika berbicara di Istana Kepresidenan.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Hylo Open 2021 Babak 16 Besar: The Minions Bertemu Perwakilan Belanda
Sementara itu, Dudung sendiri sempat menjadi sorotan publik usai dirinya memerintahkan pencopotan baliho FPI dan Habib Rizieq.
Saat ia masih menjadi Pangdam Jaya, Letjen Dudung sempat menuai banyak pujian dan apresiasi lantaran dirinya berani menurunkan baliho Habib Rizieq yang terpasang di jalan-jalan.
Namun, tak hanya pujian, tindakan Dudung itu juga menuai kritik dan cibiran dari sebagian masyarakat.
Baca Juga: Hasil NBA: Libas Atlanta Hawks 117-108, Brooklyn Nets Raih Tiga Kemenangan Beruntun
Dudung sempat dinilai tidak bertindak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Pangdam Jaya.
Kejadian pencopotan baliho Habib Rizieq oleh pasukan yang diperintahkan Letjen Dudung itu terjadi pada November 2020 lalu.
Kala itu, Letjen Dudung menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan ada baliho yang melanggar hukum terpasang di jalan.
Baca Juga: Netflix Rilis 5 Game Seluler bagi Pengguna Android Gratis, Simak Cara Mudah untuk Memainkannya
"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," ujarnya.***