Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh Dana 35 Miliar Dolar, Jokowi Ajak Investor UEA Kerja Sama

- 5 November 2021, 08:45 WIB
Presiden Jokowi bersama delegasi Indonesia saat menghadiri Indonesia – PEA Investment Forum, di Dubai, pada Kamis, 4 November 2021.
Presiden Jokowi bersama delegasi Indonesia saat menghadiri Indonesia – PEA Investment Forum, di Dubai, pada Kamis, 4 November 2021. /Setkab

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyinggung pembangunan ibu kota baru Indonesia di hadapan para investor Arab Saudi yang tergabung dalam Persatuan Emirat Arab (PEA).

Terkait pembangunan ibu kota baru Indonesia ini disinggung Presiden Jokowi saat menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai pada Kamis, 4 November 2021.

Kepada para investor UEA, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar.

Baca Juga: Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan KPK atas Dugaan Bisnis Tes PCR, Refrizal: Semoga Berani dan Tidak Tumpul

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar USD35 miliar,” ucap Presiden Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Sekertariat Kabinet.

Selain rencana pembangunan ibu kota baru Indonesia, Jokowi juga menyinggung dua sektor yang menjadi prioritas kerja sama kedua belah pihak.

Adapun sektor kedua adalah di bidang transisi energi. Jokowi lantas berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

Baca Juga: BRI Liga 1 Persija vs Barito Putera, Angelo Alessio: Kami Ingin Menang dan Perbaiki Posisi di Klasemen

Jokowi mengajak agar dapat berinvestasi di Indonesia, mengingat sejumlah potensi yang ada.

“Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,” kata Presiden Jokowi di depan para investor PEA.

Sedangkan, untuk sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi adalah pada sektor perdagangan.

Menurut Jokowi, penting dilakukan diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH November 2021 Online Lewat HP di cekbansos.kemensos.go.id, dan Cara Daftar DTKS

“Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,” ujar Jokowi.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Jokowi.

Setelah menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat di industri gasifikasi batubara dan turunannya.

Baca Juga: Persib Cetak 5 Kemenangan Beruntun, Robert Alberts dan Victor Igbonefo 'Kompak' Tidak Puas

Dalam penandatangan ini, dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Shefi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual.

Lalu, pihak yang turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut,  yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sekretaris Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah