Menurut Tatak, pembuat situs yang seolah menjadi tempat para buzzer Anies ini terlihat jelas dari siapa yang pertama kali menyebarkan hoaks tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Perketat Aturan Kedatangan Luar Negeri, Said Didu: Kecuali TKA China?
Di akhir cuitannya, Tatak Ujiyati pun menduga bahwa niat pihak yang menyebarkan hoaks tentang pengerahan buzzer ini adalah untuk menjatuhkan Anies Baswedan.
"Ketahuan dr siapa yg pertama kali mengunggah. Niatnya bs diduga utk menjatuhkan Anies," ucapnya.
Sebelumnya, politisi PSI, Guntur Romli, mengatakan bahwa ada pengerahan buzzer yang dibayar untuk menuliskan komentar positif untuk Anies.
Guntur Romli menyebutkan setiap satu komen positif dari buzzer akan dibayar dengan harga Rp1000.
"Pengerahan buzzer-buzzer buat komen-komen positif di akun IG @aniesbaswedan, tiap komen dibayar Rp 1000," ujarnya.
Ia pun mengunggah tangkapan layar dari situs atau aplikasi yang seolah menunjukkan proses penulisan komentar positif untuk Anies yang dihargai Rp1000.***