Network
PR DEPOK – Pemerintah Indonesia masih berusaha mendatangkan obat untuk Covid-19 buatan farmasi asal Amerika Serikat (AS), molnuvirapir,
Molnuvirapir diklaim efektif mengatasi gejala Covid-19 bergejala ringan atau bagi pasien yang memiliki saturasi oksigen 95 persen.
Kemenkes berencana mendatangkan molnuvirapir pada awal Desember 2021, untuk antisipasi dan persiapan apabila terjadi gelombang kasus Covid-19.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Menkes Budi Gunawan Sadikin mengatakan Molnuvirapir dibanderol dengan harga di bawah Rp1 juta.
“Hitung-hitungan kami harganya antara 40-50 dolar. Jadi tidak terlalu mahal, di bawah Rp1 juta,” kata Budi Gunadi menjelaskan.
Pemerintah berupaya mendatangkan sekitar 600 ribu hingga satu juta obat Molnuvirapir pada Desember 2021 melalui skema pembelian secara langsung kepada produsen.
"Molnuvirapir ini sudah memberikan lisensinya ke delapan pabrik di India untuk diproduksi," tutur Menkes Budi Gunadi menjelaskan.
Baca Juga: Sering Belanja Online, Gading Marten Akui Gempita Hapal dan Bisa Gunakan Kartu Kredit Miliknya
Kabar pembelian obat Covid-19 molnuvirapir ini memang sudah berembus sejak beberapa waktu belakangan ini.
Di tengah kasus Covid-19 yang kini kian menurun, pemerintah tampaknya ingin mencari langkah aman.
Molnuvirapir merupakan obat Covid-19 hasil produksi perusahaan farmasi asal negeri Paman Sam, yang diklaim sebagai penunjang dalam situasi kesenjangan vaksin.
Meski pemerintah berencana datangkan molnufvirapir tersebut ke Indonesia, nyatanya obat tersebut tidak dibeli melalui Kemenkes, melainkan dari perusahaan farmasi dalam negeri.
Menurut Jubir Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, obat Covid-19 molnuvirapir ini kemungkinan akan diberikan kepada pasien Covid-19 secara gratis.
Namun ada kemungkinan juga molnuvirapir bakal dijual bebas. Hal tersebut masih dirumuskan oleh Kemenkes bersama pihak-pihak terkait.
