Network
PR DEPOK - Kini korban penipuan putri Nia Daniaty, Olivia Nathania menyerahkan rekaman video Anies Baswedan ke pihak kepolisian.
Diketahui rekaman video Anies Baswedan dicatut Olivia Nathania selaku putri Nia Daniaty untuk meyakinkan korban penipuan CPNS bodong.
Kuasa hukum para korban penipuan Olivia Nathania, Odie Hudiyanto mengungkapkan jika pihaknya telah menyerahkan bukti baru, berupa foto dan bukti transferan.
“Kami menyerahkan lagi bukti tambahan, yang belum sempat kami sampaikan ke pihak penyidik, video yang mencatut foto pak Anies Baswedan kemudian kami berikan lagi bukti transferan pada pihak penyidik,” ujar Odie Hudiyanto dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari kanal YouTube Hitz Infotainment pada 11 November 2021.
Baca Juga: Lagi-lagi! KPK Tangkap Tersangka Baru Kasus Dugaan Suap di Ditjen Pajak
Ia juga mengatakan telah menyerahkan bukti perjanjian antara korban penipuan dan Olivia.
“Kami juga berikan lagi bukti berupa perjanjian-perjanjian antara Oi (Olivia) dengan korban, juga adanya foto-foto,” lanjutnya
Odie menjelaskan jika video rekaman yang mencatut gambar Anies Baswedan bentuknya seperti potongan karena memang diambil dari Zoom Meeting.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-10, Partai NasDem: Kami Setia Bersama Presiden Jokowi
Dalam rekaman video itu, Gubernur DKI terlihat seperti sedang bicara, tapi tidak ada suaranya.
“Mereka ngambil dari Zoom meeting sehingga memang jadi bentuknya kayak potongan tapi jelas di situ ada bapak Anies Baswedan sedang bicara, walaupun nggak ada suaranya. Ya artinya bahwa pak Anies ketika itu diambil videonya dan ditunjukkan pada para peserta korban CPNS bodong,” papar Odie Hudiyanto.
Saat diadakan Zoom meeting, semua peserta korban CPNS bodong mic-nya dimatikan oleh penyelenggara.
"Tidak ada, karena semua mic-nya dimatikan oleh penyelenggara," lanjutnya.
Baca Juga: Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus CPNS Fiktif
Lebih lanjut sang pengacara mengatakan jika Oi pernah seolah-olah mengajak korbak ke BKD di Balai Kota.
“Ya seolah-olah dan sebetulnya juga ada yang diajak oleh Oi ke BKD di Balai Kota, dia cari momen di mana waktu itu ada peristiwa PPKM, sehingga ketika kesana posisinya adalah sedang tutup,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar Oi segera diproses.
Odie mengatakan jika para korban ingin pihak kepolisian menetapkan siapa tersangkanya, jangan ditunda.
“Kami hanya menunggu kedatangan Oi diperiksa dan minta ke pihak kepolisian untuk segera menetapkan siapa tersangkanya supaya jelas nih dalam perkara ini. Jangan sampai orang dibuat bingung lama. Paling penting buat kita itu,” pungkasnya.***
