Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Indonesia selama pandemi Covid-19 juga telah melakukan retraining, dan reskilling kepada para pekerja melalui program Kartu Prakerja.
Airlangga mengatakan bahwa program Kartu Prakerja ini sepenuhnya dilakukan secara digital, mulai dari treasury dari perbendaharaan negara sampai e-wallet peserta pelatihan.
Baca Juga: Ungkap Kepribadian Seseorang dari 4 Cara Menulis Huruf X, Yuk Cari Tahu Kepribadianmu!
Ditambahkan Airlangga Hartarto, bahwa program Kartu Prakerja di tahun 2020 lalu mampu merekrut sebanyak 5,6 juta orang (peserta Prakerja).
"Para pekerja yang terekrut di program Kartu Prakerja ini, adalah mereka yang terdampak pandemi Covid-19," terangnya.
Kemudian, untuk tahun 2021, lanjutnya, program tersebut mampu merekrut sebanyak 5,9 juta.
Selain itu, kata dia, program Kartu Prakerja ini diakses oleh 75 juta masyarakat Indonesia.
"Jadi ini program yang 'Truly end to end' secara digital," ujar Airlangga Hartarto.
Menurut dia, survei Bank Dunia itu menjadi bukti bahwa program kerja pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 berjalan dengan baik.