Singgung Soal Kepakakan Sayap Kebhinekaan, Syahrial: Cuma Jargon, Dirusak Para Pendukung Jokowi

- 15 November 2021, 12:05 WIB
Syahrial Nasution Politisi Demokrat/Twitter/@syahrial_nst
Syahrial Nasution Politisi Demokrat/Twitter/@syahrial_nst /

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution baru-baru ini turut memberikan komentar terkait jargon yang dipakai oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Seperti diketahui, kalimat tersebut dapat kita temukan dibanyak flyer berlatar Puan Maharani yang notabene merupakan kader PDIP pula.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @syahrial_nst pada 14 November 2021 Syahrial Nasution mengatakan bahwa kalimat kepak sayap kebhinnekaan hanyalah kata-kata semata.

Baca Juga: Sempat Berseteru Tentang Lionel Messi, PSG dan Argentina Akhirnya Mencapai Kesepakatan

“Kepak sayap kebhinnekaan Cuma jargon,” kata Syahrial.

Dia mengatakan bahwa saat terjadi sebuah sudut pandang yang berbeda, maka hanya dipandang sebagai musuh saja.

“Keragaman ide, fakta apalagi kritik dijadikan klaster sbg musuh,” tutur Syahrial.

Baca Juga: Tak Hadir di Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Nagita Slavina: Nggak Ada Baju yang Muat

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa adanya perbedaan justru dianggap sebagai bentuk perlawanan.

“Perbedaan dipolitisir sbg perlawanan,” ujarnya.

Bahkan, menurut Syahrial Nasution, jika terjadi perbedaan sikap yang diambil oleh pemerintah justru adalah upaya untuk meniadakan alias menghilangkan.

Baca Juga: Ibu Kota Kebanjiran, Guntur Romli: Gubernurnya Keluyuran, Ngaku Berhasil Mimpin Jakarta

“Hrs dimusnahkan,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, kepakan sayap kebhinnekaan justru dirusak sendiri oleh para partisipan Presiden Joko Widodo.

“Kebhinnekaan ide dirusak para pendukung Jokowi, meski tdk kompeten,” katanya.

Baca Juga: Pemerintah Kucurkan Bansos Kuota Internet Periode November 2021 untuk 21,29 Juta Penerima, Berikut Rinciannya

Terkait dengan kondisi yang ada, kata Syahrial, sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia justru perlahan akan berubah menjadi otoritarianisme.

“Demokratisasi justru jd pintu masuk otoritarianisme,” ujarnya.

Cuitan akun Twitter @syahrial_nst
Cuitan akun Twitter @syahrial_nst

Untuk diketahui, sistem otoritarianisme sendiri sangat berbeda dengan demokratisasi, di mana suatu bentuk pemerintahan terkonsentrasi pada satu figur pemimpin saja.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter @syahrial_nst


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah