PR DEPOK – Pemerhati pendidikan, Darmaningtyas mengungkapkan pendapatnya terkait kondisi pendidikan terkini.
Hal itu ia sampaikan sebagai kritik terhadap para pengambil kebijakan yang sampai kini belum membuka semua kampus untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Adapun kritikan tersebut disampaikan Darmaningtyas melalui sebuah cuitan di akun Twitter miliknya, @Darmaningtyas.
Darmaningtyas menyoroti berbagai mal, restoran, serta pasar yang kini sudah dipenuhi para pengunjung.
“Melihat mall yg begitu ramai, restoran2 yg penuh, pasar yg dipadati pengunjung,” kata akademisi itu dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 24 November 2021.
Akan tetapi hal tersebut, lanjut dia, berbanding terbalik dengan masih banyaknya kampus yang "diliburkan".
“Tapi kampus2 masih diliburkan, memang ironis,” ujar Darmaningtyas menambahkan.
Dengan begitu, ia mengaku tak merasa heran dengan kondisi bangsa Indonesia yang tidak maju lantaran pendidikan belum diprioritaskan.
“Pantes bangsa ini tidak maju krn pendidikan menjadi nomer kesekian,” ucap dia tegas.
Lebih lanjut, Darmaningtyas pun mengatakan bahwa kini para pengambil kebijakan hanya mementingkan bisnis dan keuntungan.
“Yg penting bisnis dan untung,” tutur pria yang juga merupakan seorang pengamat transportasi itu.
Masih dalam cuitan yang sama, Ketua Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia itu juga menilai bahwa kampus dengan segala daya kritisnya justru ditaruh di nomor sekian.
Untuk diketahui, beberapa perguruan tinggi kini telah mulai melaksanakan PTM terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan syarat yang berlaku.
Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek sebelumnya telah mengeluarkan panduan tentang penyelenggaraan PTM terbatas pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
Panduan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.***