Network
PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan alias Gus Umar baru-baru ini mengomentari pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terkait pembahasan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Dalam keterangannya, Moeldoko menyampaikan kekhawatirannya soal tahun-tahun politik menjelang Pilpres 2024, sehingga ia mengingatkan agar berbagai pihak seperti elemen pemerintah hingga publik tak sibuk berpolitik.
Menanggapi itu, Gus Umar pun tampak heran dan mempertanyakan balik sikap Moeldoko yang justru terlihat ikut berpolitik menjelang Pilpres 2024.
"Lah anda sendiri emang gak berpolitik jelang 2024," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @UmarHasibuan75 pada Rabu, 24 Januari 2021.
Salah satu contoh berpolitik Moeldoko yang Gus Umar singgung adalah upaya pengambilalihan partai Demokrat yang dilakukan sejak bulan Februari 2021 lalu.
Tampak tak habis pikir, dia pun menanyakan maksud dari aksi Moeldoko yang membajak partai Demokrat.
"Itu membajak partai demokrat namanya apa? Piye toh Moeldoko," ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui sebelumnya, KSP Moeldoko belum lama ini mengungkapkan kekhawatirannya terkait penyelenggaraan G20 yang akan digelar di Indonesia sebagai tuan rumahnya.
Dalam hal ini, Moeldoko ia membahas soal tahun-tahun politik menjelang Pilpres 2024 yang barangkali bisa berpengaruh pada respons publik terhadap penyelenggaraan G20.
Dia pun seolah mengingatkan publik dan elemen pemerintah agar tak sibuk berpolitik menjelang Pilpres 2024, sehingga membuat lupa akan pentingnya penyelenggaraan G20 di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Moeldoko ketika menjadi pembicara dalam acara Forum Tematik Bakohumas, yang mengusung tema "Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 'Recover Together, Recover Stronger," pada Selasa, 23 November 2021 kemarin.
"Indonesia sudah mulai memasuki tahun-tahun politik menuju pemilu 2024, sehingga ruang publik sudah terisi dengan pembicaraan politik. Jangan-jangan nanti orang-orang hanya sibuk berbicara tentang politik. Arti penting G20 mungkin, orang tidak peduli kalau kita sendiri tidak kuat," kata Moeldoko.***
