Meski Akui Tes PCR Penting, Novel Baswedan: Ketika Dikuasai Segelintir Orang, Potensi Korupsi Mesti Diungkap

- 29 November 2021, 16:48 WIB
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan membahas isu bisnis tes PCR dan potensi korupsinya.
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan membahas isu bisnis tes PCR dan potensi korupsinya. /ANTARA

PR DEPOK - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan belum lama ini membahas isu tes polymerase chain reaction (PCR) yang sempat ramai disoroti publik.

Dalam keterangannya, Novel Baswedan mengaku bahwa tes PCR memang penting bagi masyarakat, terlebih ketika kondisi pandemi Covid-19 tengah genting-gentingnya.

"Tes PCR urgent bagi masy, apalagi saat pandemi Covid," ujar Novel Baswedan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @nazaqistsha pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: Istri Ameer Azzikra Ungkap Kesedihan Ditinggal Suami, Nadzira Shafa: Kepergianmu Sungguh Menyakitkan

Meski menyadari hal itu, tetapi Novel Baswedan tetap berpendapat apabila tes PCR tersebut dikuasai oleh segelintir pihak, maka harus segera diungkap.

Bahkan menurutnya, jika tes PCR itu telah dikomersilkan dengan harga yang mahal, potensi korupsi di dalamnya harus segera diungkap.

"Ketika dikuasai/dimonopoli oleh segelintir org lalu dikomersilkan shg harganya mahal,maka ini skandal,potensi Korupsi yg mesti diungkap," ucapnya.

Baca Juga: Pesan Haru Rizky Billar-Lesti Kejora untuk Sang Anak: Kamu Harus Tahu Bahwa...

Terlebih menurut Novel Baswedan, tak sedikit pula anggaran negara yang dialokasikan untuk keperluan tes PCR.

"Apalagi alokasi dana negara besar utk Covid,diantaranya utk tes PCR," kata Novel Basweran melanjutkan.

Cuitan Novel Baswedan.
Cuitan Novel Baswedan. Tangkap layar Twitter @nazaqistsha.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu bisnis tes PCR santer diperbicangkan publik lantaran diduga melibatkan pejabat negara.

Baca Juga: Netizen Wujudkan Impian Vanessa-Bibi Belikan Gala Sky Rumah, Total Donasi Rp800 Juta dan Terus Bertambah

Sejumlah nama yang diduga terlibat mencari untung dalam bisnis tes PCR ini adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Tak sedikit pihak curiga dan meminta agar KPK mengusut tuntas kasus bisnis tes PCR yang melibatkan dua pejabat negara tersebut.

Mengingat Luhut dan Erick Thohir sendiri merupakan dua pejabat negara yang memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan menyangkut pandemi.

Baca Juga: Persebaya Gagal Lanjutkan Tren Kemenangan Usai Ditahan Imbang Persik Kediri

Setelah terseret namanya ke publik, Luhut dan Erick Thohir pun akhirnya buka suara dengan membantah tuduhan tersebut.

Meski keduanya memiliki saham di perusahaan yang menjalankan bisnis tes PCR, tetapi Luhut dan Erick Thohir mengaku tidak mengambil keuntungan.

"Kebijakan (tes PCR) itu secara transparan dan saya tidak mungkin mengatur jalannya rapat terbatas agar mendapat kebijakan yang menguntungkan pribadi saya," ujar Erick Thohir dilansir dari Antara.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @nazaqistsha ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x