Refly menyebut bahwa acara Reuni 212 bisa dilestarikan sebagai salah satu kegiatan ikonik yang tak hanya menampilkan aksi demonstrasi saja, tetapi juga acara kuliner dan lain-lain yang bisa dijadikan festival.
Kalau pemerintah lebih bagus hubungannya dengan kelompok Islam politik ini, kata dia, maka acara tersebut sudah menjadi ikonik dan bisa dilestarikan karena mudah memobilisasi orang daripada kegiatan yang lain.
Tak hanya itu saja harapannya, Refly juga menyampaikan apabila acara tersebut berjalan meriah dan besar-besaran, maka seluruh Jakarta ditutup dan berhenti berkegiatan demi turut berpartisipasi dalam acara itu.
Diketahui bersama, beberapa massa simpatisan mendatangi beberapa titik kumpul pada Kamis, 2 Desember 2021 untuk melakukan aksi Reuni 212.
Padahal acara yang akan digelar di Monas maupun Patung Kuda tak diberi izin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Beberapa dari mereka kemudian ditertibkan oleh pihak kepolisian lantaran menolak membubarkan diri.***