Aktivitas yang terjadi pada 1 hingga 4 Desember adalah aktivitas permukaan (erupsi sekunder).
"Sedangkan dari kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikkan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan," katanya.
Baca Juga: LINK NONTON Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba Entertainment District Arc Episode 1 Sub Indo
Menurut hasil pemantauan visual serta instrumental, potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dinilai masih pada level II yakni waspada.
Status pevel II (waspada) tersebut, pihaknya merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.
"Masyarakat juga mesti mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru"
Baca Juga: Ada 8 Warga Terjebak Setelah Erupsi Gunung Semeru, Wakil Bupati Lumajang sampai Turunkan Helikopter
"Terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat," ujarnya.***