PR DEPOK – Indikator Politik Indonesia mengaungkapkan hasil survei mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saat ini mencapai 80,2 persen.
Angka hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang mencapai 80,2 persen tersebut merupakan angka tertinggi selama sau dekade terakhir.
"Angka ini tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam satu dekade terakhir," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 6 Desember 2021.
Hal ini menurut Burhanuddin Muhtadi karena kehadiran Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dinilai memberikan perubahan di tubuh Polri.
Saat ini, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pengaruh Kapolri Listyo Sigit mampu membuat tingginya kepercayaan publik terhadap Polri hingga 80,2 persen mengalahkan lembaga penegak hukum lainnya.
Sebelumnya, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum di urutan pertama ditempati oleh Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2014 hingga 2018.
"Setelahnya, kepercayaan terhadap KPK terus menurun hingga berhimpitan dengan kepercayaan terhadap polisi pada survei 2019 dan 2020," ujar Burhanuddin Muhtadi.
Indikator Politik Indonesia telah melakukan survei mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap Polri secara tatap muka pada 2 hingga 6 November 2021.
Metode yang digunakan dalam sampling ini adalah "multistage random sampling" dengan jumlah responden mencapai 2.020 orang dan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Rincian data terkait kepercayaan masyarakat terhadap Polri sejak 2014 hingga 2021 berdasarkan data Indikator Politik Indonesia, yakni 2014 sebesar 57,5 persen, 2015 sebesar 68,6 persen.
Kemudian, pada 2016 sebesar 73,2 persen, 2017 sebesar 76,5 persen, 2018 sebesar 79,8 persen, 2019 sebesar 80 persen, 2020 sebesar 72 persen dan 2021 mencapai 80,2 persen.
Dalam survei tersebut dapat diketahui bahwa kondisi penegakan hukum nasional hasilnya, sebanyak 3,2 persen masyarakat menilai sangat baik, 39,9 persen menjawab baik.
Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Semeru, Ini Alasan Khofifah Indar Parawansa Pindah Kantor ke Lumajang
Lalu, sebanyak 31,4 persen responden menjawab sedang, buruk 19,4 persen, sangat buruk 2,7 dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,2 persen.***