Viral Surat Penolakan Autopsi dari Ibunda Novia Widyasari, Dr Gia: Saya Kurang Yakin...

- 6 Desember 2021, 11:02 WIB
Beredar surat penolakan autopsi dari ibunda mendiang Novia Widyasari, tetapi dr Gia Pratama tidak yakin karena ini.
Beredar surat penolakan autopsi dari ibunda mendiang Novia Widyasari, tetapi dr Gia Pratama tidak yakin karena ini. /Pixabay/

PR DEPOK - Kasus kematian yang dialami salah satu mahasiswa bernama Novia Widyasari Rahayu masih menjadi topik hangat sampai saat ini.

Belum lama ini, beredar surat yang diduga adalah surat penolakan autopsi dari ibunda mendiang Novia Widyasari.

Dalam surat penolakan tersebut tertulis bahwa pihak keluarga memohon untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah kepada Kapolres Mojokerto.

Selain itu, dalam surat tersebut tertulis pihak keluarga menerima bahwa anaknya meninggal secara wajar dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

Baca Juga: Simak Fakta Isu Penghapusan PNS di Indonesia, Ternyata Begini Sebenarnya!

Rupanya, surat tersebut menuai beragam komentar dari pada tokoh publik dan para netizen, salah satunya dr Gia Pratama.

Dalam rentetan cuitan atau thread di akun Twitter miliknya, dr Gia mengaku tidak yakin bahwa surat tersebut merupakan ketikan langsung atau 100 persen merupakan pernyataan dari ibunda Novia Widyasari.

"Saya kurang yakin surat ini ketikan langsung, atau bahkan 100% pernyataan ibunya Novia," tulis akun @GiaPratamaMD dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

Beredar surat penolakan autopsi dari ibunda mendiang Novia Widyasari, tetapi dr Gia Pratama tidak yakin karena ini.
Beredar surat penolakan autopsi dari ibunda mendiang Novia Widyasari, tetapi dr Gia Pratama tidak yakin karena ini.

Baca Juga: Lucinta Luna Sebut Ingin Jadi Pembantu di Rumah Baru Ria Ricis dan Teuku Ryan

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa isi surat tersebut dinilai terlalu runut dan bahasa yang terkandung terlalu berbahasa hukum. Selain itu, ia merasa janggal karena dalam surat tersebut, ibunda Novia Widyasari sampai mengerti untuk menolak autopsi luar dan dalam.

"ini terlalu runut, terlalu berbahasa hukum, dan sampai mengerti menolak autopsi luar dan autopsi dalam.," katanya lagi.

Ia juga mengaku sangat sedih karena kasus tersebut sungguh merenyuh hati.

"kasus yg sungguh merenyuh hati.," ujarnya mengakhiri cuitan.

Baca Juga: Aliran Listrik 69 Gardu di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru Ditargetkan Menyala Kembali pada Hari Ini

Dalam cuitan selanjutnya, ia mempertanyakan apakah kematian yang dialami seperti Novia Widyasari dapat dikatakan sebagai kematian yang wajar.

"kalau kita punya anak perempuan, dipacari, tdk dinikahi, dihamili, dipaksa aborsi, sampai jatuh depresi sampai akhirnya bunuh diri. apakah kita akan mau bilang kematian anak perempuan kita kematian yg wajar?," tulisnya lagi.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @GiaPratamaMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah