PR DEPOK - Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap menanggapi pernyataan kader Partai Demokrat Cipta Panca soal atlet bulutangkis Indonesia yang mendapat serangan dari buzzer.
Yan Harahap menilai bahwa yang membuat meme penyerangan terhadap atlet bulutangkis Indonesia tersebut hanya untuk menyindir diri sendiri.
Tanggapan soal buzzer membuat meme untuk menyerang altet bulutangkis Indonesia ini dilontarkan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya, @YanHarahap.
"Buzzerp membuat meme seperti ini, untuk menyindir dirinya sendiri, yang menghalalkan segala cara menyerang pihak lain, yang penting dibayar," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 7 Desember 2021.
Buzzerp membuat meme seperti ini, untuk menyindir dirinya sendiri, yang menghalalkan segala cara menyerang pihak lain, yang penting dibayar. https://t.co/KgaFo5aYZB— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) December 7, 2021
Sebelumnya, Cipta Panca menyatakan prihatin terhadap para atlet yang diserang buzzer karena mereka saat ini menyerang ke segala arah.
"Jahat banget yang bikin meme ini. Buzzerp sekarang menyerang ke segala arah. Kasihan atlet2 kita diserang buzzerp #ApresiasiAtletBadminton," katanya seperti dikutip dari cuitan Twitter @panca66.
Baca Juga: Tak Senang Pihak Doddy Sudrajat Banyak Dihujat Warganet, Fuji: Kasihan, Mereka Juga Punya Perasaan
Baca Juga: Mbak Lala Unggah Momen Newborn Photoshoot Rayyanza, Pengasuh Rafathar: Pipi Udah Mulai Tumpah
Dikabarkan sebelumnya, sebuah insiden tak menyenangkan menimpa tim Piala Thomas Indonesia, Jonathan Christie dan Fajar Alfian dengan tagar #AtletHarusPaham yang bergema di media sosial Twitter.
Hal tersebut lantaran keduanya mempertanyakan soal bonus yang bakal didapat karena berhasil memenangkan Piala Thomas untuk pertama kalinya setelah 19 tahun usai mengalahkan China 3-0 di partai final di Aarhus, Denmark pada 17 Oktober 2021 lalu.
Sebagai informasi, tim Piala Thomas dikabarkan tidak akan mendapatkan bonus besar dari pemerintah karena Piala Thomas merupakan event tunggal atau yang disebut BWF Major Events.
Menurut kebijakan BWF, turnamen yang masuk ke dalam BWF Major Events tidak akan diganjar hadiah berupa uang tunai. Kebijakan ini sudah diterapkan sejak Kejuaraan Dunia pertama digelar pada 1977.
Namun kabarnya, dalam jumpa pers virtual, Sabtu, 4 Desember 2021, Menpora Zainudin Amali memutuskan untuk memberikan bonus kepada atlet yang bakal dilakukan kepada PBSI sebagai federasi bulu tangkis di Indonesia pada Selasa, 7 Desember 2021 dan Rabu, 8 Desember 2021.***