Seperti dikabarkan sebelumnya, terdakwa Briptu Fikri Ramadhan memperagakan insiden penembakan terhadap 4 laskar FPI di Km 50 tol Cikampek.
Ia kemudian mengaku bahwa dirinya tidak tahu siapa yang menarik pelatuk senjatanya saat terjadi perebutan hingga membuat laskar FPI tewas.
Lebih lanjut, Briptu Fikri membeberkan bahwa saat itu dirinya sedang menginterogasi empat orang laskar FPI di dalam mobil saat dalam perjalanan menuju Polda Metro Jaya.
Dituturkan Briptu Fikri, saat ia sedang berupaya melakukan interogasi kepada anggota laskar FPI, tiba-tiba, dirinya diserang dengan cara dicekik oleh anggota laskar FPI yang duduk di belakang yang tak diborgol.
Sementara itu, anggota laskar FPI yang berada di sampingnya berusaha merebut senjata tersebut dari Fikri yang mengakibatkan terjadi perebutan senjata
Namun saat terjadi perebutan senjata itu, tak lama kemudian, Fikri mengaku tiba-tiba mendengar suara letusan 5 kali hingga akhirnya, saat Fikri berbalik badan, kedua orang tersebut telah tak berdaya dan ia mengatakan tidak tahu siapa yang menarik pelatuk karena saat itu pihak anggota laskar FPI juga berupaya menarik tangannya.