PR DEPOK – Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 menimbulkan sejumlah dampak pada sejumlah wilayah.
Meningkatnya aktivitas Gunung Semery tersebut bahkan menyebabkan kerusakan 20 hektaer lahan pertanian di Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Nurul Yaqin Pribadi selaku Kepala Desa (Kades) Supiturang menjelaskan bahwa 20 hektare lahan dari 57 hektar lahan pertanian telah hancur karena awan panas guguran Gunung Semeru.
Baca Juga: Kekasihnya Lebih Muda 15 Tahun, Pedangdut Nassar Siap Segera Menikah
"Total areal persawahan seluas 57 hektare, yang terdampak 20 hektare atau hampir separuhnya," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Kades menuturkan bahwa sebelum terjadinya erupsi Gunung Semeru, terdapat Sungai Umbulan selebar 1,5 meter yang mengaliri areal persawahan.
Setelah terjadinya erupsi Gunung Semeru, Sungai Umbulan kemudian tidak terlihat lagi karena tertutup abu vulkanik Gunung Semeru.
Baca Juga: Tips Hindari Bad Hair di Musim Hujan, Perlakukan Rambut Seperti Ini
"Di situ ada sungai, tapi tidak lebar, hanya sekitar 1,5 meter. Itu Sungai Umbulan. Setelah dialiri lahar jadi besar, lebarnya kini mencapai ratusan meter," katanya.