Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Sistem yang digunakan oleh LRT Jabodebek yakni CBTC merupakan buatan PT KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.
Baca Juga: Ajarkan Anak Nathalie Holscher Melawak, Sule: Biasanya dalam Perut Udah Jailin Ayah
"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujarnya.
Metode ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.
Sehingga, KAI sudah berkomitmen dalam pemenuhan ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodetabek.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller sehingga terhindar dari over speed.
“Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata Joni.
Sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.***