Kondisi ini terjadindimama hilang fungsi saraf secara menyeluruh yang tidak hanya menyebabkan kelumpuham, tetapi penurunam kekuatan dan denyut jantung.
“Selain itu menyebabkan penurunan tekanan darah yg menyebabkan kematian,” tutur dia menambahkan.
Sedangkan, kematian late onset beberapa yang paling sering adalah komplikasi akibat kondisi korban yang mengalami kelumpuhan.
“Pasien yg lumpuh tdk bisa berjalan, byk baring, sehingga terjadi peningkatan resiko infeksi paru2/pneumonia,” katanya lagi.
Menurut dr. Asa Ibrahim, pneumonia bisa menyebabkan sesak napas hingga kematian. Selain itu infeksi yang menyebabkan kematian juha bisa terjadi di tempat lain.
“Misal akibat terlalu lama baring, terjadi pressure ulcer/dekubitus/luka pada kulit yg terus mengalami penekanan, lukanya terinfeksi dan bisa menyebabkan sepsis/masuk bakteri ke aliran darah,” ucapnya.
Baca Juga: Sangat Menular, Ini 4 Gejala Awal Virus Omicron yang Kini Terdeteksi di Indonesia
Oleh sebab itu, Dokter Bedah Tulang dan Ortopedi ini memberikan saran kepada penderita spinal cord injury untuk rutin dilakukan mobilisasi.
“Tdk baring terus, kadang miring kanan,miring kiri, duduk, kemudian dilatih fisioterapi gerakan2 kaki dan tangan, selain itu jg menjaga kebersihan kateter dgn baik/ganti berkala,dsb,” pungkasnya.***