PR DEPOK - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken bertemu dengan Menlu Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi.
Pertemuan antara kedua Menlu ini diduga membahas mengenai kemungkinan normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel.
Dugaan normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel kemudian disoroti oleh politisi PKS Tifatul Sembiring.
Baca Juga: Andai Doddy Sudrajat Respon Jabatan Tangannya, Haji Faisal Akui Bakal Memeluknya: Bukan Saya Tonjok
Tifatul Sembiring menyebut jika Indonesia mengakui Israel yang merupakan penjajah Palestina, maka akan menjadi catatan hitam dalam sejarah.
"Jika Indonesia sampai mengakui Israel, padahal mereka adalah penjajah Palestina. Maka hal ini akan menjadi catatan hitam dalam lembaran sejarah,” kata Tifatul Sembiring melalui akun Twitter @tifsembiring dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Jika normalisasi Indonesia dan Israel terjadi, maka menurutnya situasi ini akan dikenang sebagai pengkhianatan.
Baca Juga: Rela Melepasnya ke Camp Nou, Pep Guardiola Berikan Pernyataan Ini untuk Ferran Torres
Menurut Tifatul Sembiring normalisasi antara kedua negara ini bisa disebut sebagai pengkhianatan karena melawan pembukaan UUD 1945.
“Akan dikenang sbg pengkhianatan. Karena ini melawan pembukaan UUD 1945,” tuturnya.
Sebelumnya dilansir dari media AS, para pejabat Israel mengatakan bahwa langkah normalisasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dikutip dari Axios, normalisasi dianggap penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan menjadi pasar utama bagi perusahaan Israel.
Akan tetapi Israel belum mempunyai hubungan diplomatik yang resmi dengan Indonesia.***