Network
Menurut Refly Harun, gerakan menghadang seseorang untuk maju dalam suatu kontestasi itu tak seharusnya dilakukan.
Baca Juga: Banjarmasin Adakan ‘Vaksin on The Road’ pada Perayaan Malam Tahun Baru
Ia menuturkan, politik yang demokratis seharusnya bisa memberikan kesempatan kepada sebanyak mungkin tokoh yang mampu menjadi calon pemimpin.
"Kenapa dilarang-larang? Aneh juga dilarang, padahal pertama Anies belum tentu jadi calon, dan belum tentu ada kereta," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
Lebih lanjut, sang pakar hukum menduga bahwa adanya meme 'Tolak Anies Sudah Muncul' itu dibuat untuk menghadang Anies Baswedan maju menjadi capres di Pilpres 2024.
Baca Juga: Hasil NBA: Kemenangan Boston Celtics Kontra Phoenix Suns Jadi Kado Spesial Awali Tahun 2022
"Kalau begini caranya, berarti kan ada skenario untuk menolak Anies sebagai calon presiden. Padahal harusnya siapapun boleh mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden," katanya menerangkan.
Sementara itu, diketahui bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadang akan menjadi capres di Pilpres 2024.
Survei capres pun tak jarang menunjukkan bahwa Anies selalu berada di deretan atas tokoh-tokoh yang paling diinginkan masyarakat agar menjadi capres.***
