Tolak Keras WNI asal Wuhan, Ternyata ini Alasan Warga Natuna

- 5 Februari 2020, 10:52 WIB
PROTES warga Natuna terhadap proses karantina WNI asal Wuhan.*
PROTES warga Natuna terhadap proses karantina WNI asal Wuhan.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Mewabahnya virus corona dari Wuhan, Tiongkok, berdampak pada ketenangan masyarakat dunia.

Kedatangan WNI asal Wuhan, Tiongkok pada Minggu, 5 Februari 2020 lalu dan kini sedang melakukan observasi kesehatan di Pangkalan Militer TNI AU di Pulau Natuna pun mendapatkan protes keras dari warga setempat.

Akibat virus corona ini, sudah banyak kasus terinfeksi hingga kematian, beberapa negara pun memutuskan untuk menjemput warga negaranya dari Tiongkok dalam rangka upaya pemutusan rantai menyebarnya virus corona.

Baca Juga: Mulai Berlaku Hari ini, 7 Maskapai Resmi Menunda Penerbangan Langsung ke Tiongkok 

Pemerintah Indonesia menggunakan Batik Air telah menjemput 238 WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan mengalihkan para WNI tersebut ke Pulau Natuna untuk diobservasi selama 14 hari sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.

Informasi yang dikabarkan satu hari sebelumnya kepada Pemerintah Kabupaten Natuna, tak ayal, membuat warga setempat terutama yang tinggal di dekat lokasi observasi panik.

Masyarakat setempat dengan keras menolak untuk lokasinya dijadikan tempat karantina, mengingat virus ini merupakan virus mematikan.

Baca Juga: Meski Dilarang Akibat Wabah Virus Corona, Perusahaan Huawei di Tiongkok Tetap Jalankan Produksi 

Kepanikan warga akan tertularnya virus corona makin menggebu meskipun ratusan WNI ini telah dinyatakan sehat sesuai standar WHO.

Aksi protes masyarakat Natuna ini digelar di depan gerbang pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad pada Sabtu, 1 Februari bertepatan dengan berangkatnya pesawat Batik Air untuk menjemput WNI di Provinsi Hubei, Tiongkok.

Pihak Pemerintah melalui Ketua MPR Bambang Soesatyo menanggapi hal ini sebagai kondisi yang wajar mengingat beberapa masyarakat masih awam akan penangkalan virus corona.

Baca Juga: Gus Sholah Wafat, Mohammad Idris: Selamat Jalan Kekasih Allah 

"Kecemasan itu sangat wajar mengingat sebagian besar masyarakat begitu awam tentang virus corona dan cara menangkalnya. Sedangkan pemberitaan tentang ekses virus corona ini sangat intens dan mulai menebarkan rasa takut.

"Apalagi setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan status virus corona Wuhan sebagai darurat, yang ditindaklanjuti banyak negara dengan ragam tindakan preventif menangkal penyebaran virus itu," kata Bambang seperti yang telah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com.

Keresahan Warga Natuna

Sejak tanggal 2 Februari 2020, ratusan WNI dari Wuhan tetap dikarantina di Pulau Natuna seperti yang direncanakan di awal.

Baca Juga: Diimingi Emas dan Harga Murah, Puluhan Pasangan di Depok Tertipu WO Bodong

Beberapa warga Natuna belum terbiasa dengan adanya karantina tersebut dan merasa panik karena lokasi karantina hanya berjarak beberapa kilometer dari permukiman.

Sementara warga juga tidak memiliki akses mudah untuk mendapatkan masker serbagai salah satu fasilitas yang dapat digunakan sebagai upaya preventif penyebaran virus corona.

Hal ini dinyatakan oleh salah satu warga Natuna dalam akun Twitternya @anindita_ayu.

"Sudah gak ada masker. Coba lihat di peta, Natuna seperti apa. Kami jauh dari mana-mana. Apotek kami pun hanya ada lima," tulisnya.

Baca Juga: CUACA DEPOK HARI INI: Rabu 5 Februari 2020, Hujan Lokal Basahi Depok Sore Hari 

"Terus ada yang bilang juga, emangnya enggak ada online shop? Coba dilihat di peta, letak Natuna di mana. Barang-barang itu kami dapat dari Pontianak atau Tanjung Pinang. Dan belum pernah ada sekarang pesen, hari ini juga sampai. Biasanya sampai seminggu barang-barang itu datang," tambahnya.

Anindita menegaskan alasan Natuna menolak karantina di Natuna adalah karena fasilitasnya sendiri yang minim.

Anindita juga mengkhawatirkan akan dijadikannya RS Pengusahaan Batam, RSUD Embung Fatimah, RSUD Kabupaten Natuna sebagai rumah sakit rujukan apabila ada pasien yang mengeluhkan penyakit dengan ciri-ciri terjangkit virus corona dengan alasan yang sama, yakni minimnya fasilitas.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini, 5 Februari 2020 

Dalam cuitan-cuitannya, warga Natuna ini hanya mengeluarkan keresahannya akan fasilitas yang ada, terkhusus bagi masyarakat Natuna secara umum.

Keinginannya adalah pemerintah juga memperhatikan warga yang ada di Natuna dengan memberikan fasilitas seperti masker yang susah untuk didapatkan di Pulau Natuna.

Salah satu warga Kepulauan Riau dalam akun Twitter @RikaAmandaP juga membenarkan keadaan tersebut, dalam akunnya, dia menulis keluhannya pasca kedatangan ratusan WNI asal Wuhan.

Baca Juga: Indonesia Klaim Dapat Pujian Internasional Saat Evakuasi Warga dari Tiongkok Terkait Virus Corona

"Emang lagi susah loh kakak-kakak, Natuna itu mau kemana-mana juga jauh. Ini aja yang dari Tanjung Pinang mau ikutan bantu kekurangan masker untuk saudara-saudara kita yang ada di Natuna. Semoga kita semua tetap sehat ya. Salam hangat dari aku warga Kepulauan Riau juga kakak," tulisnya.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x