"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia," tulis lembaga itu.
Lembaga ini pun mengajak semua agar menjaga semangat dan etos kerja para penelitinya di mana pun berada.
"Mari jaga spirit & etos kerja dimanapun kita berada. #EijkmanForIndonesia #KamiPamit," tuturnya.
Sebagai informasi, lembaga ini sudah berdiri sejak 1888 pada masa kolonial Belanda yang didirikan oleh peneliti terkemuka Belanda saat itu, yakni Christiaan Eijkman.
Namun dalam perjalanannya, lembaga ini sempat dilebur dengan RS Cipto Mangunkusumo lantaran masalah politik dan ekonomi pada 1960-an.
Lembaga Eikjman terlahir kembali pada Desember 1990 berkat inisiatif dari BJ Habibie, yang pada masa itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi.
Kendati demikian, lembaga ini baru sah sebagai lembaga pada 1992. Lembaga ini kemudian dipimpin oleh Profesor Sangkot Marzuki hingga 2014. Selanjutnya kepemimpinan dipegang oleh Prof Amin Soebandrio.***