Network
PR DEPOK - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan tidak ada kas daerah Rp12,9 triliun yang mengendap di bank seperti yang ditemukan Mendagri Tito Karnavian.
Ahmad Riza menuturkan Pemprov DKI mendapatkan dana bagi hasil melalui Kementerian Keuangan, namun baru dicairkan di akhir tahun sehingga tersimpan di bank.
Bantahan Ahmad Riza soal adanya kas daerah mengendap di bank seperti hasil temuan Mendagri ini lantas direspons mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Habib Bahar Penuhi Janji Datang Hadiri Panggilan, Refly Harun: Sedih, Masalah Sepele Terkesan Berat
"Wahhh wahh wahhh…!! Siapa yg salah kalau begini?" tutur Ferdinand Hutahaean.
"Apakah Wagub tdk tau atau Mendagri yg salah?" katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 3 Januari 2022.
Masih di cuitan yang sama, politikus asal Sumatra Utara ini kemudian mempertanyakan kebenaran laporan dana dari Pemerintah Daerah.
Baca Juga: Habib Bahar Diperiksa Terkait Dugaan Ujaran Kebencian, Ali Syarief: Cepat Sekali Kerja Polisi
"Ataukah mgkn laporan Pemda dipoles bagus punya duit spy seolah2 kerja target PAD nya bagus ternyata duitnya Nihil?" tambah Ferdinand.
"Perlu diperiksa secara benar..!! @kemendagri @DKIJakarta," pungkas Ferdinand Hutahaean mengakhiri cuitan.
Diberitakan sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menegur 10 gubernur soal simpanan kas pemerintah daerah yang 'menganggur' di perbankan.
Untuk diketahui, adanya kas pemda 'nganggur' di bank itu ditemukan Tito setelah melakukan pemantauan bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Farida Peranginangin.
Dari hasil pemantauan tersebut, Tito mengundang para pemimpin daerah untuk dimintai klarifikasi dalam kegiatan yang digelar secara virtual pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu.
Sebelumnya, Mendagri Tito menegur 10 gubernur lantaran ditemukan simpanan kas pemerintah daerah 'menganggur' di perbankan, termasuk Pemprov DKI dengan simpanan sebesar Rp12,953 triliun yang dinilai cukup tinggi.***
