Hendri Satrio Sebut Kepala BRIN Lupa Gunakan 'Rasa' Hingga Periset Eijkman Hilang Pekerjaan: Perlu Mundur?

- 9 Januari 2022, 16:31 WIB
Pengamat, Hendri Satrio.
Pengamat, Hendri Satrio. /Instagram.com/@hendrisatrio.

PR DEPOK - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah melebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Adapun dampak dari peleburan Lembaga Eijkman ke BRIN, membuat periset yang berstatus tenaga honorer di Lembaga Eijkman kini diduga telah kehilangan pekerjaan.

Kabar ini turut ditanggapi oleh pengamat Hendri Satrio, menurutnya mungkin Kepala BRIN lupa menggunakan "rasa" saat melebur Lembaga Eijkman ke BRIN, sehingga banyak periset yang pergi tanpa pekerjaan.

Baca Juga: Menag Yaqut Minta Masyarakat Tak Menghakimi Ferdinand Soal Cuitan SARA, Tifatul: Itu Protes Bukan Menghakimi

Padahal, Hendri menjelaskan bahwa para peneliti dan periset di Lembaga Eijkman yang kehilangan pekerjaan merupakan unggulan yang bisa berdedikasi lebih untuk negeri ini.

Atas dasar hal tersebut, Hendri Satrio pun mempertanyakan sikap Kepala BRIN, dan meminta Kepala BRIN agar sebaiknya mundur.

"Mungkin Kepala BRIN lupa menggunakan RASA saat melebur Eijkman ke dalam BRIN sehingga banyak peneliti dan periset yang harus hengkang tanpa pekerjaan, padahal mereka ini adalah unggulan yang bisa berdedikasi lebih untuk Negeri. Apakah Kepala BRIN perlu mundur?," ujar Hendri Satrio, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @satriohendri.

Cuitan Hendri Satrio.
Cuitan Hendri Satrio. Twitter @satriohendri.

Baca Juga: Cholil Nafis Jelaskan Soal Cuitan Ferdinand yang bernada SARA Menurut Keputusan Ijtima' MUI 2021

Diketahui, ada sebanyak 113 tenaga honorer dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) kontrak kerjanya kini tak berlanjut, usai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman melebur atau bergabung dengan BRIN.

Halaman:

Editor: Erta Darwati

Sumber: Twitter @satriohendri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x