Tren Kasus Omicron di Indonesia Meningkat, Kemenkes Ingatkan untuk Berkaca pada Negara Lain

- 10 Januari 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi Covid-19 Omicron.
Ilustrasi Covid-19 Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR DEPOK - Tren kasus Omicron Indonesia kini kian meningkat, hal itu membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan peringatan agar tidak boleh lengah.

Sebanyak total 414 orang di Indonesia telah dikonfirmasi terpapar Covid-19 varian Omicron hingga saat ini.

Sebelumnya, pada Desember 2021 kasus Omicron tercatat sebanyak 136 orang, sedangkan awal tahun 2022 hingga 8 Januari kini bertambah menjadi 278 orang, sehingga total menjadi 414 orang.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Keluhkan Jadwal Pertandingan Putaran Kedua BRI Liga 1

Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut varian Omicron memang memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan Delta.

Nadia juga memperingatkan semuanya agar lebih berhati-hati terhadap varian Omicron ini agar tidak terjadi gelombang ketiga.

"Kita tidak boleh lengah. Jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia," ucap Siti Nadia Tarmizi dikutip PR Depok dari PMJ News.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dilangkahi Menikah oleh Sang Adik, Ayah Rozak Berikan Tanggapan

Tak hanya itu, Kemenkes pun mendorong setiap daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment).

Serta untuk aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19.

Berkaca dari negara lain, Nadia juga menyebut jangan sampai Indonesia menjadi seperti India yang mana peningkatan kasus Omicron kian tinggi.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 DKI Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Gus Umar: Kalian Gak Peduli Bangsa Ini

"Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, yang mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6.000-an menjadi 90.000-an kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari," ucap Siti Nadia Tarmizi.

Kemenkes juga menyampaikan kasus Omicron di Indonesia kini 414 orang, di mana 31 orang di antaranya berasal dari kasus transmisi lokal.

Sedangkan sisanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," ungkap Siti Nadia Tarmizi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah