Jelang Puasa dan Lebaran 2020, Kemendag Kawal Stabilisasi Harga Bahan Pokok

- 4 Maret 2020, 10:34 WIB
PEDAGANG merapikan telur di Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pemerintah memastikan stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadan tetap terjaga karena ketersediaan bahan pokok masih mencukupi.*/ANTARA
PEDAGANG merapikan telur di Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pemerintah memastikan stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadan tetap terjaga karena ketersediaan bahan pokok masih mencukupi.*/ANTARA /

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang bulan puasa dan lebaran 2020, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai mengawal harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (Bapok).

Hal tersebut juga untuk mengantisipasi kenaikan permintaan masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran di Hotel Borobudur, Jakarta Selasa, 3 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Transjakarta Siapkan Pembersih Tangan di 80 Halte Cegah Penyebaran Virus Corona

“Beberapa minggu lagi kita akan menghadapi bulan puasa dan Lebaran yang biasanya terjadi peningkatan permintaan masyarakat, terutama bapok, yang dapat berdampak pada kenaikan harga,” ujar Agus seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kemendag.

“Untuk itu, kita perlu mengantisipasi kondisi tersebut sejak jauh-jauh hari agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang, tanpa terbebani naiknya harga pangan atau kelangkaan barang,” ucapnya.

Selain itu ia menambahkan, hal ini merupakan langkah pemerintah untuk mengidentifikasi kesiapan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas harga bapok menjelang bulan puasa dan Lebaran.

Baca Juga: Chelsea vs Liverpool, Gol dari Wilian dan Barkley Perpanjang Catatan Minor The Reds

Lebih lanjut ia mengatakan akan melaksanakan rapat koordinasi ke daerah-daerah (rakorda) dan pemantauan langsung ke pasar rakyat, ritel modern, gudang Bulog, dan distributor di 34 provinsi.

Agus mengatakan program tersebut akan dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Maret hingga minggu ke-2 Bulan April 2020.

“Kemendag akan menurunkan Tim Penetrasi Pasar ke 205 pasar pantauandi 82 kabupaten/kota untuk mengawal kelancaran dan kecukupan stok/pasokan bapok di pasar rakyat,” terangnya.

Baca Juga: 2 Warganya Positif Terjangkit Virus Corona, Wali Kota Depok Minta Warga Tenang dan Rasional

Agus menambahkan apabila ada potensi kekurangan pasokan, maka tim akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perum Bulog, satgas pangan, serta para pelaku usaha barang kebutuhan pokok untuk segera melakukan suplai langsung kepada para pedagang yang ada di pasar.

Tak hanya itu, Agus juga menegaskan agar pasokan dan harga bapok tetap terkendali seperti tahun-tahun sebelumnya, namun untuk melakukan hal itu diperlukan sinergi langkah dan upaya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, beserta pelaku usaha pangan.

"Saya mengapresiasi kerja sama dan koordinasi kita dalam mengendalikan tingkat inflasi kelompok bahan makanan dalam tiga tahun terakhir. Inflasi dapat terkendali di bawah 5 persen, di tengah kondisi cuaca ekstrem yang cukup mengganggu kelancaran produksi dan distribusi pangan khususnya tahun 2019 lalu," jelasnya.

Baca Juga: Fakta Virus Corona yang Jarang Diungkap ke Publik, Ternyata Pria Lebih Berisiko Alami Kematian

Pada kesempatan tersebut, Agus berpesan kepada para pemerintah daerah untuk memantau perkembangan harga dan pasokan bapok secara intensif dalam rangka memonitor indikasi kelangkaan barang dan dapat melakukan langkah antisipasi dengan cepat.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk memetakan jalur/rantai distribusi bapok di wilayah masing-masing untuk menjaga kelancaran distribusi, mengidentifikasi jumlah stok bapok dan ketahanan pangan, serta membantu kelancaran pelaksanaan Rakorda dan penetrasi pasar menjelang puasa dan Lebaran.

Menurutnya, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dalam menjaga kecukupan stok dan pasokan bapok di pasar.

Baca Juga: Ketahui Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebih

"Keberhasilan menjaga harga dan pasokan bapok selama ini harus terus dilanjutkan, sehingga sinergi dan kerja sama yang sudah terjalin dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan para pelaku usaha dapatterus ditingkatkan,” tutupnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kementerian Perdagangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x