PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid turut memberikan komentar terkait pemindahan ibu kota baru Indonesia.
Komentar tersebut politisi PKS sampaikan melalui cuitan akun media sosial Twitter pribadi miliknya.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @hnurwahid pada 17 Januari 2022 Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta dahulu disebut lantaran faktor keamanan.
“Itu dulu, ibukota dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta karena tidak aman,” kata Hidayat.
Dia mengatakan bahwa dahulu ada peristiwa agresi militer yang dilakukan oleh Belanda ke Indonesia.
Oleh karenanya, menurut Hidayat Nur Wahid pemindahan ibu kota dinilai tidak lagi relevan karena saat ini disebut aman-aman saja.
“Sekarang, tidak ada agresi militer yang membuat Jakarta tidak aman,” ujar Hidayat.
Baca Juga: Pria di Bekasi Ditangkap Polisi Usai Cabuli Bocah Laki-laki Penderita Autisme
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) itu menyangkan soal ditunjuknya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
“Malah PPU calon IKN,” tuturnya.
Menyoal pemindahan tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa tidak sedikit para pakar yang berpendapat akan timbul masalah nantinya.
Menurutnya, pemindahan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dapat berpotensi memunculkan rawan ketidakamanan.
“Maupun timing pemindahannya, menurut kritik banyak pakar, justru bisa hadirkan lebih banyak tidak aman ketimbang Jakarta,” katanya.
Seperti diketahui, wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan tersebut ramai dibahas di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.***