PR DEPOK - Terkait anggota TNI AD bernama Sahdi yang meninggal dunia diduga akibat aksi pengeroyokan oleh sejumlah orang, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara.
Andika Perkasa dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut hingga pelakunya ditangkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pengeroyokan terhadap anggota TNI AD (Sahdi) berpangkat Prajurit Satu (Pratu) terjadi di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kita akan kawal terus, jadi untuk tim penyidik TNI akan berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara," kata Andika Perkasa dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Meski telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, Andika Perkasa menyebut pihaknya tidak akan mengintervensi kasus tersebut.
"Kami akan terus memonitor perkembangannya," ujarnya.
Sebab hingga saat ini sudah cukup banyak perkembangan yang didapat dari polisi untuk mengungkap kasus pengeroyokan tersebut.
"Kami tetap tidak akan mengintervensi, jangan sampai. Karena sejauh ini sudah kelihatan ada kemajuan, ada tiga yang sudah ditangkap," kata Andika Perkasa.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan polisi telah mengamankan dua terduga pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI.
Baca Juga: Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster di PeduliLindungi, untuk Masyarakat Kelompok Prioritas
Hingga saat ini, polisi sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan Pratu Sahdi.
"Mudah-mudahan bisa ditangkap semuanya. Hari ini informasinya baru tiga yang diamankan," ujar Endra Zulpan.***