Network
PR DEPOK - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD ditanya Fahri Hamzah soal setoran Rp40 miliar.
Pasalnya, Fahri Hamzah mendengar kabar soal Dirjen yang mengundurkan diri karena merasa tidak sanggup memenuhi permintaan salah satu Menteri Jokowi.
Permintaan Menteri ke Dirjen ini bukan sembarangan, soalnya meminta setoran sampai Rp40 miliar.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Besok, Kamis 20 Januari 2022: Keuangan Kamu akan Membaik
Oleh karena itu, Fahri Hamzah meminta Mahfud MD untuk mengungkap Menteri yang meminta Dirjen setoran Rp40 miliar.
"Siapa Menteri yang minta setoran dari Dirjen Rp40 miliar?" tanya Fahri Hamzah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fahrihamzah.
Tidak hanya itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora juga menyinggung dugaan kasus korupsi di Kemenhan.
Baca Juga: Penelitian: Bakteri Usus Diklaim Berperan dalam Tingkat Kematian Covid-19 yang Rendah di Jepang
"Siapa pula di Kemenhan yang korupsi satelit itu?" tanya lagi Fahri Hamzah.
Soal setoran Rp40 miliar ini sebelumnya dikabarkan bahwa Mahfud MD sudah mendapat laporan tersebut secara langsung.
Mahfud MD juga mengaku sudah menyampaikannya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Terkait Arteria Dahlan: di Jawa Tengah, Bupati, Walikota, dan Gubenur Sering Gunakan Bahasa Jawa
Bahkan, Mahfud MD juga mengaku sudah melaporkannya ke Presiden Jokowi.
Mahfud MD menjelaskan bahwa Dirjen ini mengundurkan diri tapi diumumkan telah dipecat.
Oleh karena itu, pejabat yang bersangkutan menurut Mahfud MD memang sudah masuk penjara.
Baca Juga: Brentford vs Manchester United di Liga Inggris: Jadwal, Prediksi Susunan Pemain, dan Link Live Streaming
Sedangkan perihal dugaan kasus korupsi satelit, hingga saat ini belum Mahfud MD belum memberikan jawaban pada Fahri Hamzah.
Sehingga, belum ada kejelasan perihal dugaan kasus korupsi dalam Kemenhan soal satelit.
Tentu, dua hal ini menuai kontroversi dan sorotan publik, di tengah angka kasus korupsi di Indonesia masih tinggi.***
