Bantah Masyarakat Kalimantan Timur Tolak IKN, Gubernur Isran Noor: Kami Dukung dan Taat

- 21 Januari 2022, 07:28 WIB
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. /ANTARA FOTO/Arumanto./

PR DEPOK – Terkait adanya wacana penolakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru dari masyarakat Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor turut memberikan tanggapan.

Gubernur Isran Noor menegaskan bahwa tidak ada penolakan yang dilakukan masyarakat setempat terkait penetapan wilayah Kalimantan Timur sebagai IKN.

Lalu, kabar UU IKN ditolak oleh masyarakat Kalimantan Timur itu juga tidak benar. Pasalnya sejak awal penetapan, masyarakat setempat mendukung penuh.

"Begitu juga setelah pengesahan UU IKN oleh DPR RI, pada Selasa, 18 Januari 2022. Bahkan sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo 26 Agustus 2019 lalu, masyarakat Kaltim sudah mendukung penuh," katanya.

Baca Juga: Bukan Kaya dari Lahir, Ternyata Ini Alasan Angel Karamoy Tak Tahu Telur Gulung hingga Suara Token Listrik

"Tidak masalah, tidak ada klaim-klaim, apalagi penolakan," ucap Isran Noor dalam keterangan resmi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sementara itu, terkait klaim dari sekelompok masyarakat Kaltim yang minta agar dilibatkan dalam pembangunan IKN, menurut Isran Noor adalah hal yang biasa dan patut dipenuhi.

Akan tetapi, Isran Noor menekankan bahwa IKN bukan hana untuk Kalimantan Timur, tetapi juga untuk seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Belum Puas Sindir Arteria Dahlan, Ridwan Kamil: Abang Juga Pakai Idiom Sunda 'Ujug-ujug', Katanya Gak Boleh?

"Yang penting sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing. Tapi yang jelas, IKN ini bukan hanya untuk Kaltim, tapi pemerataan pembangunan untuk seluruh wilayah Indonesia. Bukan Jawa sentris, apalagi hanya Jakarta," tuturnya.

Gubernur Isran Noor menjelaskan, penduduk Kaltim adalah warga yang taat terhadap perintah dan aturan negara.

Jika dilihat dari masa sebelumnya, rakyat Kaltim tidak pernah memberontak kepada negara walau Kaltim menjadi penghasil minyak terbesar bagi republik ini dan menjadi sumber pembiayaan negara.

Baca Juga: Jokowi Tak Akan Halangi Siapapun yang Ingin Nyapres, Rizal Ramli: Omong Kosong Doang

Lalu di era 70-an, Kalimantan Timur kembali menjadi penyumbang devisa terbesar dari kayu terbesar dan termewah bagi negara.

Bahkan pada era 80-an hingga saat ini, Kalimantan Timur menjadi penyumbang produksi batu bara terbesar di Indonesia mencapai 60 persen.

"Apalagi saat Kaltim ditetapkan menjadi ibu kota negara. Rakyat Kaltim sangat mendukung penuh karena kami sangat taat," katanya.

Baca Juga: Ferry Irawan Ingin Terjun ke Dunia Politik pada 2024, Venna Melinda: Saya Harus Nyoblos!

Maka dari itu, lanjut Gubernu Isran Noor, IKN menjadi tantangan bersama yang harus dimanfaatkan.

"Sekaligus peluang besar bagi rakyat Kaltim sendiri," ujarnya menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Isran Noor juga membantah adanya wacana bahwa masyarakat Kaltim menolak karena potensi akan terpinggirkan dengan kehadiran pendatang baru di IKN baru.

Baca Juga: 'Kinan' Asli Ungkap Kisah Layangan Putus yang Sebenarnya, Mommy ASF: Tidak Ada Perselingkuhan

Pasalnya, masyarakat Kaltim tidak memiliki jejak yang buruk dalam urusan toleransi, keberagaman, termasuk keterbukaan menerima pendatang.

"Penduduk asli Kaltim itu sedikit. Yang banyak itu dari Jawa 35 persen. Baru Sulawesi 20 persen. Sisanya campur dengan suku lain, termasuk suku asli Dayak, Kutai. Campur sama Banjar dan lainnya. Mereka hidup berdampingan tidak ada masalah," ucap Isran Noor.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah