Pada kesempatan yang sama, politisi asal Sumatra Barat (Sumbar) ini dalam klarifikasi di DPP PDIP itu turut berjanji bahwa akan lebih efektif dalam berkomunikasi.
Tidak hanya itu, Arteria Dahlan berjanji untuk lebih memperjuangkan keadilan secara ‘silen’, tetapi lebih tepat sasar.
"Saya sendiri akan lebih fokus dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan, BBM, dan berbagai upaya penegakan hukum lainnya," katanya.
Baca Juga: Jokowi Tak Akan Halangi Siapapun yang Ingin Nyapres, Rizal Ramli: Omong Kosong Doang
"Saya akan lebih bekerja secara 'silent', tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya," ujar dia menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, pernyataan Arteria Dahlan yang menuai tanggapan masyarakat Sunda berawal dari kritik kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI bersama Kejaksaan Agung pada Senin, 17 Januari 2022.
Menurut Arteria Dahlan, ada seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja.
Baca Juga: Arteria Dahlan Akui Punya 5 Mobil dengan Pelat Nomor Sama, Gus Umar: Sombongnya Nggak Ketulungan
Maka dari itu, ia meminta Jaksa Agung untuk mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda tersebut.
Meski demikian, Arteria Dahlan tidak mengungkapkan siapa Kajati yang berbicara menggunakan bahasa Sunda.***