Bali Lengang di Tengah Pandemi Virus Corona, Nasib 447.000 Pekerja Wisata Dipertaruhkan

- 19 Maret 2020, 17:13 WIB
PECALANG berjaga di pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu 18 Maret 2020. Desa Adat Penglipuran memutuskan tidak menerima kunjungan wisatawan untuk pencegahan penyebaran virus corona*
PECALANG berjaga di pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu 18 Maret 2020. Desa Adat Penglipuran memutuskan tidak menerima kunjungan wisatawan untuk pencegahan penyebaran virus corona* /NYOMAN HENDRA WIBOWO/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Pulau Bali lengang setelah pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan social distancing sejak awal pekan ini guna mencegah virus Corona menyebar.

Meski lengang, aktivitas warga lokal Bali berjalan seperti biasanya. Berbagai ruang publik seperti pasar swalayan, tempat ibadah, dan jalanan masih ramai.

Tempat yang terlihat lebih sepi hanya perkantoran karena jumlah pegawai yang masuk kantor berkurang.

Siswa sekolah diminta untuk belajar dari rumah, menyebabkan gedung-gedung sekolah sepi.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 309, Korban meninggal Dunia Jadi 25 Jiwa

Dinukil dari Antara oleh Pikiranrakyat-Depok.com, karena aktivitas pariwisata di Bali mulai lesu, anggota DPD Dapil Bali I Made Mangku Pastika mengajak pekerja pariwisata bersiap secara mental.

“Kita harus berusaha tetap kooperatif, jangan bikin ribut. Kalau bikin ribut, justru akan tambah masalah,” ujarnya.

Mantan Gubernur Bali itu berharap para pemilik usaha pariwisata tidak melakukan PHK massal terhadap pekerja di bidang pariwisata.

Baca Juga: Peneliti ITB Prediksi Penyebaran Virus Corona Berakhir April 2020

“Secara pribadi, saya sudah bertemu sebagian pemilik hotel yang memiliki ratusan, bahkan ribuan kamar dan mereka menyatakan berkomitmen tidak akan melakukan PHK. Mereka juga tidak ingin bisnisnya hancur,” tutur I Made Mangku Pastika.

Dia menganggap pemerintah sudah berusaha keras memulihkan perekonomian Bali yang terdampak virus corona.

Bali tidak sepenuhnya sepi dari wisatawan. Daerah-daerah wisata yang sebelumnya ramai dipenuhi wisatawan mancanegara kini disinggahi wisatawan lokal.

Musa, guru dari Pasuruan membagikan pengalamannya mendatangi Bali pada masa-masa genting saat ini.

Baca Juga: Jokowi Akhirnya Putuskan Tes Massal untuk Deteksi Virus Corona

“Jangan takut ke Bali. Siswa SMP 8 Kota Pasuruan sudah melakukan rekreasi ke Bali. Alhamdulillah, mereka pulang selamat dan dinyatakan tidak terinfeksi atau negatif virus corona,” tutur Musa.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardha Sukawati juga menyatakan, pemerintah Bali tidak ingin menutup objek wisata.

Pemilik objek wisata diminta untuk menyiapkan prosedur operasional standar kesehatan seperti imbauan hidup sehat dan bersih.

Di satu sisi, pemerintah mengimbau seluruh warga Indonesia melakukan social distancing agar virus corona tidak cepat menyebar.

Di sisi lain, salah satu sumber penghasilan terbesar Bali adalah adalah sektor pariwisata. Dikhawatirkan, kebijakan social distancing akan sangat memengaruhi perekonomian Bali.

Dengan 447.000 orang di Bali yang bekerja di sektor pariwisata, situasi keuangan Bali menjadi sulit karena penurunan wisatawan yang pesat dan membuat perekonomian Bali melemah.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x