"Kami telah mengambil sampel makanan yang diduga menimbulkan keracunan ke laboratorium kesehatan daerah ( Labkesda) untuk mengetahui penyebab keracunan itu," kata Sulistiyo.
Kendati demikian, sampai berita ini ditulis belum ada kepastian bagaimana makanan yang dibagikan oleh pihak toko material itu bisa menyebabkan keracunan.
Sulistiyo mengaku masih menunggu hasil laboratorium daerah dikirim ke pihak Puskesmas.
"Kami belum menerima hasil dari laboratorium itu, sehingga tidak bisa menyimpulkan penyebab keracunan itu," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Masih Terus Meningkat, Kenali Tanda dan Gejalanya
Salah satu warga yang jadi korban keracunan makanan pun mengaku kondisinya telah membaik setelah dirawat di Puskesmas.
Pria bernama Rudi yang merupakan warga setempat, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya membaik setelah sebelumnya mengalami pusing, mual dan muntah.
Ia berharap agar dirinya beserta keluarga diperbolehkan pulang ke rumah di Sabtu sore ini
"Kami berharap sore ini bisa pulang ke rumah," katanya.***