Milenial Berpotensi Besar Terinfeksi Virus Corona, Berikut Alasannya

- 24 Maret 2020, 14:15 WIB
MAHASISWA yang tergabung dalam Gerakan Bersama Melawan Corona membagikan masker dan hand sanitizer kepada pengunjung Stasiun Purwakarta, Senin, 23 Maret 2020.*
MAHASISWA yang tergabung dalam Gerakan Bersama Melawan Corona membagikan masker dan hand sanitizer kepada pengunjung Stasiun Purwakarta, Senin, 23 Maret 2020.* /HILMI ABDUL HALIM/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa remaja atau milenial tidak kebal dengan Virus Corona atau COVID-19, mereka juga mampu terinfeksi oleh pandemi tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi BNPB hal serupa juga dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bahwa anak muda memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier) mikroorganisme SARS-CoV-2 yang menyebabkan virus corona dan menularkan kepada orang tua atau manusia usia lanjut (manula).

Hal ini dapat terjadi ketika anak muda yang sudah terkena namun tampak sehat kemudian secara langsung maupun tak langsung membawa virus tersebut ke lingkungan yang terdapat manula.

Baca Juga: Permudah Masyarakat Jalani Social Distancing, BUMN Gabungkan 4 Aplikasi dalam Platform Tunggal

Oleh sebab itu, dirinya mengatakan bahwa golongan muda tidak boleh meremehkan hingga pada akhirnya menjadi sumber penyebaran virus di lingkungan keluarga dan sekitarnya.

Yuri juga mengatakan bahwa anak muda ini bukan tidak bisa kena.

Dapat terjangkit namun tanpa gejala, hal itu yang kemudian menjadi faktor penyebaran COVID-19 secara cepat.

Baca Juga: Siap Digunakan Sebagai Rumah Sakit Virus Corona, Ini Imbauan TNI untuk Warga di Sekitar Wisma Atlet

“Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manusia usia lanjut (manula). Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Yuri di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi BNPB.

Oleh karena itu, Yuri mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya yang merasa sehat agar mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah dengan isolasi mandiri.

"Jangan keluar rumah dan beraktivitas jika benar-benar tidak diperlukan,” ujar Yuri.

Baca Juga: Perkuat Informasi Terkini Virus Corona, Diskominfo Depok Luncurkan Layanan Telemedis

Lebih lanjut, ia juga mengimbau agar masyarakat mematuhi upaya-upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19.

Ia juga melanjutkan, materi cemaran yang berisi SARS-CoV-2itu dapat berada di udara (airborn) sehingga penting bagi siapa saja untuk menjaga jarak interaksi minimal satu meter.

"Kita ingatkan tetap laksanakan upaya menjaga jarak saat melaksananan kontak sosial, jangan kurang dari satu meter. Ini penting untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan menghadirkan banyak orang yang memiliki peluang penularan penyakit ini," ucapnnya.

Baca Juga: Tes Masif Virus Corona Dilaksanakan 25 Maret, Berikut Sejumlah Kategori yang Dapat Lakukan Pengujian

Lebih lanjut cemaran itu juga dapat tertinggal di benda mati.

Banyak kejadian cemaran di benda mati tertinggal dan tidak sengaja disentuh orang sehat sehingga pindah tangan.

Kemudian korban yang tangannya tercemar memindahkan virus ke tubuhnya baik melalui area muka atau saluran napas karena tidak mencuci tangan.

Baca Juga: Peta Sebaran ODP dan PDP Virus Corona di Depok, Paling Tinggi di 5 Kecamatan

Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Selebihnya bagi masyarakat yang tengah menjalankan giat bekerja di rumah (Work From Home) juga diharapkan agar mematuhi protokol tersebut dan tidak keluar rumah tanpa alasan penting seperti memenuhi kebutuhan pangan atau kesehatan,” jelasnya. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x