Ia menekankan bahwa tersangka kasus pengeroyokan lansia tidak hanya berhenti pada lima orang saja.
Pasalnya, dalam barang bukti rekaman CCTV yang diamankan polisi terlihat cukup banyak massa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
"Dari rekaman CCTV ini dimungkinkan dilakukan lebih dari 5 orang. Penyidik sampai saat ini masih mendata dan mengejar, karena sudah ada data identifikasi kepemilikan kendaraan pelaku yang ikut dalam rombongan," kata Zulpan.
Sementara menurut kuasa hukum keluarga Wiyanto Halim, Freddy Y Patty menerangkan korban keluar rumah pada Sabtu, 22 Januari 2022 dengan membawa mobil tanpa sepengetahuan keluarga hingga keesokan harinya tak kunjung pulang.
Pihak keluarga kemudian merasa bingung karena tidak menemukan keberadaan korban.
Baca Juga: Verrel Bramasta Sebut Pernikahan Venna Melinda dan Ferry Irawan Terlalu Cepat: Kayaknya Baru Kemaren
Sampai pada Minggu, 23 Januari 2022 pagi, pihak Polres Metro Jakarta Timur menghubungi pihak keluarga dan menyatakan Wiyanto telah meninggal dunia karena dikeroyok.
Selanjutnya, anak korban bernama Bryna mengaku tidak terima ayahnya meninggal dalam kondisi mengenaskan.
"Intinya saya dari keluarga itu tidak menerima papa meninggal dalam keadaan mengenaskan kayak gini, kita minta keadilan," kata Bryna.