“Kenapa, misalnya tidak diusulkan relokasi pasar di sana (Cisarua) dibuat bundaran, dan beberapa persimpangan-persimpangan yang menjadi simpul macet itu juga dibuat bundaran-bundaran,” terang politisi Gerindra ini.
Hal tersebut, menurut Mulyadi, bisa dilakukan di samping rencana pelebaran jalan di jalur utara dan selatan yang statusnya milik pemerintah kabupaten.
Baca Juga: Sejarah Singkat Tahun Baru Imlek yang Perlu Anda Ketahui
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Cianjur, sepakat untuk melanjutkan pembangunan jalur Puncak II, sebagai solusi pemecahan kemacetan di jalur wisata tersebut.
“Saya kira kita perlu solusi yang lain, yang juga kami selalu gaungkan, yakni membuka jalur lain yakni jalur Puncak 2 melalui pembangunan jalur Poros Tengah Timur (PTT),” kata Bupati Ade Yasin saat melakukan pertemuan dengan Bupati Cianjur Herman Suherman, beberapa waktu lalu.
Senada dikatakan Bupati Cianjur. Menurutnya, pembangunan jalur Puncak II, sudah saatnya kembali dilanjutkan.
Baca Juga: Robert Alberts Berikan Dua Menu Latihan Kepada Skuad Persib Jelang Derby Jabar Lawan Persikabo 1973
Sebab, kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak selama ini berimbas pada penurunan wisatawan yang datang ke Cianjur.
“Sekarang kalau mau ke Cianjur dari Jakarta, Puncak macet, dari Bandung mau ke Cianjur juga macet, dari Sukabumi juga macet, sehingga kami di Kabupaten Cianjur sangat terdampak dengan sepinya wisatawan,” kata Maman.***