Network
PR DEPOK – Pemerintah Indonesia dan Singapura, menyatakan kesepakatannya soal penyesuaian pelayanan ruang udara atau Flight Information Region (FIR).
Kesepakatan FIR ini tertuang dalam penandatangan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Pulau Bintan, Riau pada Selasa, 25 Januari 2022.
Kesepakatan ini merupakan tekad pemerintah Indonesia, yang sebelumnya berniat mengambil alih atau menyesuaikan FIR.
Dengan penyesuaian FIR ini, nantinya wilayah udara Kepulauan Riau dan Natuna, yang sebelumnya masuk dalam FIR Singapura, akan menjadi bagian dari Jakarta.
Baca Juga: Nurul Arifin Sebut Maura Magnalia Meninggal Dunia Karena Penyakit Turunan, Begini Faktanya!
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan penyesuaian FIR ini, navigasi penerbanyak yang sebelumnya masuk otoritas Singapura akan dilayani oleh Indonesia melalui Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).
“Kita berhasil melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Ini bukti keseriusan Pemerintah Indonesia,” kata Budi Karya dalam keterangannya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Meski begitu, Budi mengatakan jika biaya pelayanan jasa navigasi penerbangan pada area layanan yang didelegasikan tersebut menjadi hak Indonesia selaku pemilik ruang udara di area tersebut.
Baca Juga: Pendaftar dengan Kriteria ini Akan Lolos Seleksi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23
Sehingga aspek keselamatan tetap terjaga dan tidak ada pendapatan negara yang hilang.
Lalu, sepenting apakah penyesuaian FIR untuk Indonesia?
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram Kantor Staf Kepresidenan @kantorstafpresidenri, Rabu 26 Januari 2022, ada tiga alasan kenapa FIR sangat penting. Apa saja?
1. Meneguhkan pengakuan internasional atas status kedaulatan penuh Indonesia di ruang udara wilayahnya sesuai hukum internasional
Baca Juga: 6 Tradisi Tahun Baru Imlek, Salah Satunya Menawarkan Pengorbanan kepada Leluhur
2. Wiayah udara Kepulauan Riau dan Natina yang sebelumnya FIR Singapura, akan menjadi bagian dari FIR Jakarta.
3. Aktualisasi langkah kongkret pemeritah dala mewujudkan mandat nasional dan internasional sejak tahun 1990-an.
“Melalui berbagai upaya dan negosiasi intensif dan berkesinambungan, Pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dengan Pemerintah Singapura terkait FIR,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto.
***
