Terkait hal ini, pakar hukum tata negara, Refly Harun, turut memberikan komentar.
Refly merasa heran lantaran isu radikalisme seolah selalu menjadi pembahasan ketika mendekati pemilihan.
Padahal, kata Refly Harun melanjutkan, tidak pernah ada yang mewaspadai tindakan korupsi yang merampok uang rakyat.
"Lagi-lagi radikal radikul, nggak pernah diwaspadai tuh gerakan korupsi untuk mengeduk uang negara, untuk biaya Pilpres dan Pileg, kan nggak pernah disebut," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Penyakit Jantung Menurut Ahli Kesehatan, Salah Satunya Diet Sehat
Ia lantas menyebut bahwa sebenarnya masalah terbesar dalam pemilihan umum di Indonesia bukanlah isu radikalisme.
Refly Harun mengatakan bahwa masalah terbesar Pemilu di Indonesia adalah kecurangan.
"Problem terbesar di Pemilu kita itu adalah curang, Pemilu curang, menggunakan politik uang, kemudian penyelenggara Pemilu tidak independen alias berpihak, itulah problem-problem utama kita, bukan radikalisme," katanya.***