Network
PR DEPOK - Aktivis Ekonomi Rakyat, Ferry Koto menanggapi pihak-pihak yang menolak Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Ferry Koto bahwa argumen penolakan IKN sungguh tidak mencerdaskan. Bahkan ia menganggap isi argumen penolakan IKN penuh dengan hoaks, hasutan, hingga kebencian.
Maka dari itu, Ferry Koto mengimbau untuk bertindak menangkal argumen yang isinya hanya hoaks, hasutan, dan kebencian.
"Tapi karena penuh hoaks, hasutan, dan kebencian, ya kita tidak boleh diam karena akan merusak masa depan negara kita," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @ferrykoto.
Sebelumnya, ia juga mengaku akan mendengar argumen penolakan dengan baik jika isinya baik.
Tidak hanya itu, Ferry Koto pun mengaku akan lebih menikmati perdebatan perihal IKN baru di Penajam Paser Utara.
"Bisa jadi diam menyaksikan otak-otak cerdas beradu pikiran," ujar dia mengatakan dengan tegas.
Baca Juga: Berkunjung ke 'Kampung Inggris' di Kediri, Ridwan Kamil: Tukang Batagor pun Jago Bahasa Inggris
Tentu, penilaian Ferry Koto ini salah satunya karena viralnya kasus Edy Mulyadi yang berniat untuk menolak IKN, namun malah tersandung kasus penghinaan warga Kalimantan.
Argumen penolakan yang disampaikan Edy Mulyadi ini tidak berdasarkan data dan fakta, namun malah menyerang dengan narasa SARA serta kebencian.
Aksi Edy Mulyadi ini juga malah membuat warga Kalimantan marah, sampai-sampai ada yang mengancam untuk mengirimkan Mandau terbang.
Baca Juga: PDIP Nilai Ahok Layak Jadi Kepala Otorita IKN: Beliau Memenuhi Syarat
Selain itu, tentu masih banyak berseliweran kabar-kabar hoaks lainnya perihal penolakan terhadap IKN yang akan berpindah dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara.***
