Tak hanya itu saja, Boy juga mencatat bahwa remaja merupakan golongan masyarakat yang rentan terpapar paham radikalisme.
Oleh sebab itulah, katanya melanjutkan, perlu adanya upaya sistematis dalam penanggulangan masifnya penyebaran paham radikal di zaman ini.
Terlebih, lanjut dia lagi, akses teknologi dan informasi harus dapat memberi pengaruh positif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa karena masuknya paham radikal ini secara sistematis.
Untuk diketahui, Komisi III DPR RI belum lama ini menggelar rapat kerja bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait evaluasi kinerja 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan temuan 600 akun yang mengunggah konten berisi propaganda, termasuk anti-NKRI.
Boy merinci sebanyak 409 di antaranya berisi konten informasi serangan. Selain itu, lanjutnya, 147 konten bertemakan anti-NKRI, tujuh konten intoleran, dan dua konten berkaitan dengan paham takfiri.***