Sebut Pemindahan IKN agar Indonesia Tak Jawa Sentris, Ali Ngabalin: Memutus Mata Rantai 'Apa-apa Orang Jawa'

- 30 Januari 2022, 14:11 WIB
Ali Ngabalin menanggapi terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Ali Ngabalin menanggapi terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. /Fathur Rochman/Antara/

PR DEPOK - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur turut ditanggapi oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Menurutnya, pemindahan IKN ialah bukti keseriusan pemerintah dalam memeratakan pembangunan agar tidak terjadi Jawa sentris.

Ngabalin menyampaikannya dalam forum diskusi daring bertajuk "Menaker Peluang dan Tantangan Pemindahan Ibu Kota Negara" dari siaran pers KSP.

Baca Juga: Tiongkok Laporkan 34 Kasus Covid-19 Baru dari Personil Olimpiade Musim Dingin Beijing

"Sebagian besar APBN hanya berputar di Jawa. Jadi gagasan pertama dan utama dari pemindahan IKN ini adalah agar Indonesia tidak menjadi Jawa sentr​​is," kata Ngabalin, di Jakarta, pada Minggu, 30 Januari 2022.

Ngabalin menjelaskan, pemindahan IKN bukan tanpa alasan, karena Pulau Jawa selalu menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per kuartal III 2021, yang terlihat dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Pulau Jawa sebesar 57,55 persen terhadap PDB nasional.

Baca Juga: Waspada Covid-19 Makin Melonjak, 5 Produk Ini Tak Boleh Terlewatkan Demi Cegah Corona

Data tersebut menandakan adanya perputaran ekonomi yang terbesar terjadi di Pulau Jawa.

Sementara itu, PDB di Pulau Kalimantan hanya tercatat sebesar 8,32 persen, Pulau Sulawesi sebesar 6,98 persen, serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,45 persen.

Halaman:

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x