PR DEPOK - Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya belum lama ini mengomentari cuitan mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha perihal sikap netizen Indonesia.
Dalam salah satu utasnya, Abdillah Toha tampak membahas sikap netizen Indonesia yang kerap berkometar di media sosial dengan menggunakan bahasa yang kasar.
Hal itu menurut Abdillah Toha bisa terjadi mungkin karena fanatisme agama, politik hingga ideologi yang mereka yakini.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Umumkan Resmi Jadi Pemilik Klub Persikota Tangerang: Perempuan Juga Bisa!
Menanggapi itu, Mustofa Nahrawardaya tampak heran lantaran Abdillah Toha langsung mengaitkan sikap kasar netizen itu dengan fanatisme agama.
Dia mempertanyakan alasan Abdillah Toha langsung mengaitkan permasalahan itu dengan fanatisme agama.
"Napa sih, langsung dikaitkan fanatisme agama Mbah?," kata Mustofa Nahrawardaya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @TofaTofa_id pada Minggu, 30 Januari 2022.
Seolah tersinggung, Mustofa Nahrawardaya pun menilai bahwa penjahat saja tak pernah menulis hal semacam itu.
Pernyataan itu disampaikan sesuai dengan pengalamannya yang belum pernah melihat penjahat menuliskan opini seperti halnya yang disampaikan Abdillah Toha tersebut.
"Penjahat saja, tak pernah saya lihat nulis begini, Tks," ujarnya melanjutkan.
Dalam utas yang disoroti Mustofa Nahrawardaya tersebut, Abdillah Toha memang membahas soal kebiasaan netizen Indonesia yang sering berkomentar buruk di media sosial.
Abdillah Toha terlihat sepakat dengan pendapat seorang YouTuber asing yang menjelaskan soal reputasi buruk netizen Indonesia yang disampaikan berdasarkan survei Microsoft.
Dia pun mengaku kaget dengan bahasa kasar yang digunakan netizen Indonesia ketika menyampaikan komentar di media sosial.
Padahal menurutnya, orang Indonesia terkenal dengan sifat ramah dan santunnya. Namun apabila yang disampaikan YouTuber asing itu benar soal reputasi netizen Indonesia tersebut, maka menurutnya julukan sopan dan santun orang Indonesia ternyata palsu.
"Bila sinyelemen itu benar, maka sopan santunnya orang kita itu palsu, ketika identitasnya tersembunyi seperti dalam banyak medos," ujar Abdillah Toha melalui akun Twitter @AT_AbdillahToha.
Abdillah Toha pun menyampaikan kemungkinan-kemungkinan sehingga hal tersebut bisa terjadi, salah satunya adalah karena fanatisme agama.
Akan tetapi satu hal yang jelas menurutnya, netizen yang berkomentar dengan bahasa kasar hingga memaki orang lain seraya menyembunyikan identitasnya merupakan seorang yang pengecut.
"Bisa karena fanatisme agama, politik, ideologi atau lainnya, tapi yang jelas mereka yang maki2 dgn menyembunyikan identitasnya itu hanya punya satu nama. Pengecut," tuturnya menjelaskan.***