Ia pun menduga hal itu terjadi akibat adanya mobilisasi para buzzer yang berfungsi untuk membungkam pikiran-pikiran kritis.
“Apakah benar karena mobilisasi masif BuzzeRP yang dibayar untuk hancurkan pikiran-pikiran kritis?” ucapnya.
Pernyataan itu lantas mendapat respons dari Iwan Sumule yang disampaikan melalui akun Twitter @KetumProDEMnew.
“Sedih! Netizen Indonesia disebut sebagai pengguna sosial media terburuk di dunia,” kata Iwan Sumule pada Minggu, 30 Januari 2022.
Ia berpendapat bahwa para buzzer yang ada di media sosial merupakan “orang-orangan yang memiliki kepala kopong”.
“Semua karena BuzzeRp, orang-orangan kepala kopong,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Soal Prediksi Rezim Jokowi Bakal Ambruk Sebelum 2024, Ngabalin: Biar Paten Sekalian Jadi Ahli Nujum
“Tanpa kecerdasan, demokrasi menjadi anarkis,” kata pria yang merupakan seorang aktivis itu tegas.